Persaingan perburuan dana deposito oleh industri perbankan diperkirakan semakin ketat pada 2017, menyusul rencana Otoritas Jasa Keuangan yang akan menurunkan selisih batas maksimum (capping) bunga deposito untuk Bank Umum Kegiatan Usaha III dan IV.
Bank BUKU III (bermodal Rp5-Rp30 triliun) PT Bank OCBC NISP Tbk menilai penurunan selisih "capping" seharusnya dapat memicu lebih cepat penurunan suku bunga deposito sehingga akan mempengaruhi penurunan suku bunga kredit.
"Persaingannya akan lebih ketat, tapi arahnya bunga dananya harus turun," kata Presiden Direktur OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja dikutip di Jakarta, Selasa (17/1/2017).
OJK sebelumnya menyatakan pada semester I 2017 akan menurunkan selisih (gap) jarak "capping" bunga deposito untuk BUKU III dan IV yang saat ini besaran selisihnya sebesar 25 basis poin.
Berdasarkan ketentuan OJK sejak April 2016, batas maksimum bunga deposito untuk bank BUKU IV yakni maksimal 75 bps di atas suku bunga operasi moneter tenor 12 bulan atau BI Rate, bukan (BI) 7 days repo rate (7DRR).
Sedangkan untuk Bank BUKU III, yakni maksimal 100 bps di atas suku bunga operasi moneter tenor 12 bulan. Dengan begitu, saat ini, suku bunga deposito BUKU IV maksimum 6,75 persen, dan BUKU III sebesar 7 persen, karena suku bunga operasi moneter 12 bulan saat ini sebesar 6 persen. Setelah revisi "capping", selisih 0,25 persen tersebut akan lebih kecil.
Parwati mengatakan OCBC siap jika aturan "capping" diubah. Kondisi likuiditas OCBC juga masih memadai, mengingat rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan To Deposit Ratio/LDR) OCBC pada akhir 2016 masih 86 persen, sedangkan batas maksimum LDR 92 persen.
"Kami tidak masalah. Likuiditasnya cukup banyak. Sekarang LDR kami 86 persen," ujar dia.
Sedangkan menurut Bank BUKU IV (bermodal di atas Rp30 triliun), PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, perburuan deposito juga tidak hanya dipengaruhi oleh suku bunga yang ditawarkan, namun juga kualitas pelayanan perbankan tersebut terhadap nasabah, termasuk nasabah kakap atau deposan besar.
"Nasabah juga melihat siapa yang memberikan layanan bagus di servisnya," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyambut baik rencana penurunan selisih "capping" bunga deposito tersebut. Namun menurut Agus, lebih baik jika aturan batas maksimum suku bunga deposito tersebut dihapus, sehingga pergerakan suku bunga dapat sesuai permintaan dan pasokan di pasar.
"Kami sambut baik dan kami melihat bahwa akan ideal kalau nanti tidak ada 'capping' terhadap deposito," ujar dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Apa Itu Working Capital? Pahami Pengertian dan Pentingnya bagi Kesehatan Bisnis
-
Cara Cek PIP 2025 dari HP, Jangan Tunda Pastikan Status Penerima
-
Target Harga Surge (WIFI) Usai Kinerja Naik 155 Persen
-
PGN dan Dart Energy Teken Perjanjian Jual-Beli Gas Metana Batubara
-
Kemenhub Proyeksikan 119,5 Juta Orang Wara-wiri pada Nataru
-
Bongkar Strategi BUMN Migas Jaga Kepercayaan Investor Asing
-
Usai Ancam Bekukan Bea Cukai, Purbaya: Sekarang Lebih Aktif Razia, Hampir Sulit Disogok
-
Merger BUMN Karya Belum Rampung, Targetnya Mundur di 2026
-
MORA Resmi Merger dengan MyRepublic, Sinar Mas Ambil Kendali
-
Purbaya Klaim Coretax Siap Pakai, 60 Ribu Orang Sukses Login Bersamaan