Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membuka acara “Pembinaan Generasi Muda PUPR Bebas Korupsi dan Bebas Narkoba,” Gelombang I di Gedung Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (25/1/2017). Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 950 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) PUPR angkatan 2005-2015.
Hadir dalam acara tersebut Sekjen PUPR Anita Firmanti, Irjen Rildo Ananda Anwar, Dirjen Bina Konstruksi Yusid Toyib, Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso, Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif Burhanudin, Dirjen Pembiayaan Perumahan Maurin Sitorus, dan Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo.
Pada acara tersebut mengundang narasumber dari instansi terkait yakni Direktur Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Shinta Dame Simanjuntak dan Direktur Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono.
Dalam sambutannya, Menteri Basuki secara tegas mengingatkan kepada seluruh ASN PUPR untuk menjauhi dari praktek korupsi dan bebas Narkoba.
“Ingat, Narkoba dan korupsi merusak diri sendiri, keluarga dan lingkungan kerja Saudara, yaitu Kementerian PUPR. Tidak ada toleransi bagi pejabat maupun staf yang terbukti sebagai pengguna atau pengedar. Saya berhentikan!" tegas Menteri Basuki.
Dikatakannya, dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, diperlukan pembinaan bagi aparatur PUPR guna menciptakan aparat yang professional, berintegritas tinggi, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, bebas dari tindak korupsi dan bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Budaya Kerja Kementerian PUPR
Menteri Basuki juga berpesan kepada generasi muda PUPR untuk senantiasa memegang budaya kerja di Kementerian PUPR. Pertama, yakni bekerja dengan orientasi pencapaian misi (mission oriented). Mission oriented adalah tidak akan berhenti sebelum pekerjaan selesai. Kedua, adalah meningkatkan kerjasama tim (team work) untuk mewujudkan sinergitas dalam pembangunan infrastruktur dan ketiga, mempunyai kejujuran profesional.
Baca Juga: Perbaikan Jembatan Cisomang untuk Hentikan Pergerakan Tanah
Menteri Basuki menambahkan bahwa setiap pegawai PUPR juga harus kuat, berani dan berjiwa seni. Terakhir Menteri Basuki mengingatkan untuk meraih kesuksesan, pintar saja tidak cukup, harus disertai dengan akhlakul karimah. " Smart is a must but it's not sufficient. Akhlakul karimah diperlukan sehingga dimanapun kita berada, akan membuat lingkungan merasa aman, nyaman dan merasakan manfaat yang nyata dari keberadaan kita,” pesannya.
Sementara itu Sekjen PUPR Anita Firmanti dalam laporannya mengatakan Kementerian PUPR ke depan akan menjadi milik generasi muda. Ditambahkannya saat ini ada sekitar 23.366 ASN PUPR, dimana pegawai berusia dibawah 40 tahun berjumlah sekitar 6.590 orang. Oleh karenanya sangat penting menyiapkan generasi muda ASN PUPR yang bebas korupsi dan bebas Narkoba.
Selain mendapatkan penjelasan mengenai bahaya Narkoba dan pemahaman lebih dalam tentang korupsi dan gratifikasi, seluruh peserta juga diharuskan untuk melakukan tes urine dalam rangka pencegahan penyalahgunaan Narkoba.
Para Pejabat Tinggi Madya, Pejabat Tinggi Pratama dan Kepala Satuan Kerja Kementerian PUPR sendiri sebelumnya juga telah mengikuti tes urine pada saat Rapat Kerja Kementerian PUPR, pada tanggal 17 Januari 2017 lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
Pupuk Indonesia Akan Revitalisasi 7 Pabrik Pupuk Tua, Cegah Pemborosan
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
Industri Pindar Lokal Cari Pendanaan Investor ke Hong Kong
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil
-
Rupiah Loyo di Tengah Kuatnya Dolar AS, RUU Redenominasi Jadi Sorotan