Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah berupaya serius untuk mengatasi kesenjangan ekonomi yang ada di Indonesia. Selain itu, dalam mengurangi kesenjangan yang terjadi di Indonesia, pemerintah sesungguhnya tengah memiliki rencana.
Presiden Jokowi mengakui dalam waktu dekat, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Tiga sektor penting menjadi fokus kebijakan tersebut sebagai langkah awal.
"Pada tahapan awal kita akan fokus pada tiga sektor penting, yaitu pertama di reforma agraria dan redistribusi aset. Yang kedua, di bidang akses keuangan dan permodalan. Dan yang ketiga, dalam peningkatan pembangunan SDM," kata Presiden Jokowi usai membuka Tanwir Muhammadiyah 2017 di Islamic Center Ambon, Provinsi Maluku, Jumat (24/2/2017).
Sebagaimana diketahui, dalam kebijakan redistribusi aset, pemerintah hendak menjadikan rakyat untuk memiliki sebidang tanah yang diakui oleh Negara agar dapat dimanfaatkan secara produktif. Melalui kebijakan tersebut, diharapkan para petani yang tidak memiliki lahan maupun para masyarakat adat dapat memiliki lahan yang dapat ditingkatkan produktivitasnya oleh mereka. Dengan cara inilah rasio kesenjangan diupayakan untuk dapat menurun.
"Sekarang ini di kantong saya sudah ada 12,7 juta hektare lahan. Ini yang akan nanti dengan skema-skema khusus dibagikan entah untuk rakyat, koperasi, atau Muhammadiyah. Dengan catatan lahan itu harus produktif dan tidak bisa dijual lagi," kata Jokowi menambahkan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menggarisbawahi bahwa kebijakan tersebut bukan berarti mengambil hak orang yang berpunya untuk kemudian diberikan kepada rakyat kecil. Akan tetapi, pemerintah akan mengambil kembali lahan-lahan yang tidak produktif untuk kemudian dibagikan kepada rakyat kecil yang mampu mengelolanya dengan diberikan status legal.
"Hampir di semua negara kaya itu memulai perjalanannya menjadi negara maju melalui reformasi agraria. Rakyat yang tadinya tidak punya apa-apa diberikan status legal atas lahan yang mereka duduki untuk menjadi seorang pemilik," ucapnya.
Sektor kedua dalam kebijakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan ialah mengenai akses permodalan. Dalam sektor ini, pemerintah mengupayakan keadilan sosial dengan memberikan akses yang lebih mudah bagi rakyat kecil terhadap permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca Juga: Buka Tanwir Muhammadiyah, Jokowi Singgung Keadilan Sosial
"Akses permodalan yang kita mulai saat ini dengan KUR, interest yang dulu 22 persen sekarang menjadi 9 persen dan akan kita upayakan tekan lagi ke angka 7 persen," tutur Jokowi menjelaskan.
Sementara itu, mengenai sektor pengembangan Sumber Daya Manusia, dalam banyak kesempatan Presiden Joko Widodo menyerukan untuk memfokuskan diri pada pendidikan dan pelatihan vokasi. Dengan angkatan kerja yang lebih didominasi oleh latar belakang pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK, menjadikan angkatan kerja yang memiliki keterampilan khusus amat dibutuhkan.
"Oleh sebab itu saya menugaskan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dari Muhammadiyah, Prof. Muhadjir, untuk betul-betul fokus pada pendidikan dan pelatihan vokasional. Di dunia pendidikan kita, terutama di sekolah kejuruan, masalahnya ternyata bukan masalah yang mudah. Harusnya di sini itu 70-80 persen pendidiknya adalah guru pelatih. Fakta yang ada 80 persen gurunya adalah guru normatif sehingga keluarannya juga seperti sekolah SMA," tutup Jokowi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo Buka Peluang Uji Coba Bobibos, Solar Nabati Baru
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Emiten PPRE Raih Kontrak Baru Garap Proyek Anak Usaha ANTM di Halmahera Timur
-
Bhinneka Life Telah Tunaikan Klaim Asuransi Rp 308 Miliar Hingga Semester I-2025
-
IHSG Melesat ke Level Tertinggi Selama Perdagangan Sepekan Ini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025