Pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) kembali menjadi salah satu isu utama yang dibahas dan disepakati pada konsultasi ke-15 antara para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) dan European Union (EU) Trade Commissioner. Sebelumnya, UKM juga menjadi salah satu isu utama yang dibahas pada pertemuan ke-23 AEM Retreat and Related Meetings.
“Dalam konsultasi tersebut, AEM-EU Trade Commissioner menekankan pentingnya e-commerce untuk memperluas akses bagi UKM untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam kancah perdagangan global,” ungkap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai menghadiri konsultasi ke-15 AEM-EU Trade Commissioner yang berlangsung kemarin, Jumat (10/3/2017) di Manila, Filipina.
Kesepakatan lain yang berhasil dicapai, lanjut Mendag, yaitu pembahasan langkah-langkah strategis menuju dimulainya kembali negosiasi ASEAN-EU Free Trade Agreement (FTA) yang sempat terhenti.
Menurut Enggar, AEM-EU Trade Commissioner juga telah menugaskan Pejabat Ekonomi Senior (SEOM) untuk mengembangkan kerangka kerja untuk dilaporkan pada sesi konsultasi berikutnya. “Kerangka kerja yang dikembangkan meliputi parameter masa depan ASEAN-EU FTA,” jelasnya.
Dalam konsultasi ini AEM-EU Trade Commissioner juga memperkenalkan sistem penanganan sengketa perdagangan secara multilateral karena dinilai lebih dapat mengakomodasi kepentingan pemerintah dan investor asing secara berkeadilan.
Selain itu, AEM-EU Trade Comissioner juga menegaskan komitmennya untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-11 di Buenos Aires, Argentina pada bulan Desember 2017 mendatang.
Konsultasi ke-15 diketuai Sekretaris Perdagangan dan Industri Republik Filipina Ramon Lopez dan Komisioner Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom.
Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar kedua ASEAN. Berdasarkan data EU statistics Uni Eropa juga merupakan sumber terbesar investasi asing langsung (FDI) yang mencapai 23,3 miliar Euro. Dari sumber yang sama, perdagangan ASEAN-Uni Eropa di tahun 2016 tercatat sebesar 208 miliar Euro.
Baca Juga: Ekspor Sawit Indonesia Tahun Lalu 18,11 Miliar Dolar AS
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat