PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengalokasikan anggaran sebesar Rp120 triliun untuk belanja modal atau Capital Expenditure (Capex). Disisi lain, PLN sendiri juga belum dapat memastikan akan menerbitkan obligasi atau tidak pada tahun ini.
"Tahun ini capex kita akan mencapai lebih dari Rp120 triliun. Kebanyakan untuk keperluan pembangunan pembangkit listrik baru, transmisi baru, serta gardu induk baru," kata Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Menyangkut obligasi, Sarwono mengatakan PLN belum memutuskannya saat ini. Meski demikian, opsi ini bisa saja dilakukan PLN jika pinjaman kredit dari industri perbankan maupun capex yang telah dialokasikan pada tahun ini tak mampu mencukupi kebutuhan ekspansi bisnis PLN.
"Tentu ini bisa menjadi salah satu opsi kita untuk menambah kemampuan pendanaan kita. Tetapi saat ini kita belum langsung memutuskan menerbitkan obligasi atau tidak. Semua akan tergantung kebutuhan nanti di tengah jalan," jelas Sarwono.
Sarwono memastikan capex yang dialokasikan pada tahun ini untuk menjaga tren kemajuan proyek kelistrikan yang sedang ditangani PLN. "Ini untuk meningkatkan rasio elektrifikasi," tutur Sarwono.
Mengacu Laporan Keuangan PLN Tahun Buku 2016, sepanjang tahun lalu PLN telah menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.714 Megawatt (MW) yang berasal dari pembangkit PLN sebesar 1.932 MW dan tambahan kapasitas dari IPP sebesar 1.782 MW, serta menyelesaikan 2.859 kilometer sirkuit (kms) jaringan transmisi dan gardu induk sebesar 14.123 mva.
Sementara untuk jumlah pembangkit selama 5 tahun terakhir, pada 2012 terbangun 1.482 MW, 2013 menjadi 2.138 MW.
Di 2014 mengalami penurunan menjadi 1.837 MW, namun pada 2015 meningkat menjadi 2.150 MW dan terus naik pada 2016 sebesar 3.714 MW.
Baca Juga: Laba Bersih PLN Tahun 2016 Mencapai Rp10,5 Triliun
Untuk transmisi, pada 2012 terbangun 2.080 kms, namun mengalami penurunan di 2013 menjadi sebesar 1.537 kms. Setelah itu pembangunan transmisi berangsur naik pada 2014 sebesar 1.925 kms, 2015 sebesar 2.016 kms dan 2016 mencapai 2.859 kms.
Sementara untuk gardu induk, pada 2012 terbangun 1.215 mva, 2013 sebanyak 2.810 mva, 2014 turun menjadi 2.600 mva, dan pada 2015 naik kembali 5.615 mva, serta capaian terakhir di 2016 sebanyak 14.123 mva.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun