PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menerbitkan laporan keuangan Tahun 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, Firma anggota jaringan global RSM dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified opinion).
Untuk melaksanakan proyek 35.000 MW diperlukan dana yang sangat besar, dengan porsi PLN sekitar Rp600-Rp700 triliun. Sebelum dilakukannya revaluasi aset, posisi Debt to Equity Ratio (DER) PLN sudah mendekati 300 persen sehingga sangat terbatas untuk menambah jumlah pinjaman yang memadai.
Dengan dilakukannya revaluasi aset per 31 Desember 2015, maka total aset dan ekuitas perseroan di akhir tahun 2015 meningkat sekitar Rp650 triliun atau masing-masing meningkat sebesar 227 persen dan 453 persen. Revaluasi aset telah meningkatkan solvabilitas perseroan sehingga menambah ruang kapasitas pinjaman guna mendukung program 35.000 MW.
"Perseroan selama tahun 2016 mencapai realisasi kinerja operasi yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya," kata Direktur Perencanaan Korporat PLN, Nicke Widyawati, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Nilai penjualan tenaga listrik PT PLN (Persero) selama tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp4,3 triliun atau 2,05 persen sehingga menjadi Rp214,1 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 209,8 triliun.
"Pertumbuhan penjualan ini berasal dari kenaikan volume penjualan menjadi sebesar 216,0 Terra Watt hour (TWh) atau naik 6,49 persen dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 202,8 TWh," ujar Nicke.
Peningkatan penjualan tersebut sejalan dengan keberhasilan PLN ditahun 2016 menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.714 MW yang berasal dari pembangkit PLN sebesar 1.932 MW dan tambahan kapasitas dari Independent Power Producer (IPP) sebesar 1.782 MW, serta menyelesaikan 2.859 kilometer sirkuit (kms) jaringan transmisi dan Gardu Induk sebesar 14.123 MVA.
Baca Juga: PLN Mulai Bangun Gardu Induk Mentok
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam