Suara.com - Bank Indonesia mengembangkan layanan uang elektronik dengan memanfaatkan institusi pesantren yang ada di Provinsi Bengkulu.
Kepala Tim Advisory Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Christin Sidabutar mengatakan layanan e-money atau uang elektronik ini direncanakan sudah bergulir menjelang Ramadan 2017.
"Kita memilih pesantren sebab disini institusi paling tepat untuk penerapannya karena seluruh aktivitas terfokus 24 jam dalam pesantren," kata dia di Bengkulu, Minggu (23/4/2017).
Di pesantren, para santri mulai dari sekolah sampai kegiatan sehari-hari semuanya dilakukan di lingkungan asrama dengan jangka waktu panjang yakni setidaknya selama tiga tahun.
"Kalau di sekolah biasa menjadi tidak efektif, sebab siswanya setelah proses belajar mengajar ya pulang ke rumah, jadi susah untuk menerapkan uang elektronik ini," kata dia lagi.
Para santri dibekali dengan kartu e-money dalam beraktivitas baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk keperluan belajar mengajar.
Mereka tidak lagi memegang uang tunai, jika ingin berbelanja di toko yang tersedia di pesantren cukup menggunakan kartu tersebut, atau di toko-toko retail yang telah menyediakan perangkat pembayaran menggunakan uang elektronik.
"Begitu juga untuk keperluan pembayaran uang sekolah. Kita berharap selama santri menimba ilmu di pesantren mereka menjadi terbiasa menggunakan uang elektronik, dan berlanjut setelah tamat nanti, bahkan kalau bisa ikut menularkan hal positif ini ke yang lain," ujarnya.
Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu memilih pesantren yang ada di Kabupaten Kepahiang untuk mengembangkan program uang elektronik. Diharapkan banyak institusi pendidikan lainnya juga ikut tertarik menggunakan e-money. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina