Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menegaskan Integrasi bantuan sosial (Bansos) pemerintah sangat efektif dalam menekan angka kemiskinan.
Hal tersebut disampaikan Khofifah saat membuka Rapat Koordinasi Nasional PKH 2017 wilayah Indonesia bagian barat di Hotel Harris Jakarta, Kamis (18/5/2017). Rapat tersebut diikuti 409 peserta mewakili 21 propinsi . Sejumlah perwakilan daerah Indonesia Bagian Barat antara lain, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
"Kalau dulu jalan sendiri-sendiri, sekarang seluruhnya akan (bansos-red) terintegrasi dalam satu kartu yang memiliki banyak fitur. Lebih efektif dan efisien," ungkapnya.
Khofifah memaparkan, Pemerintah di tahun 2017 mengalokasikan anggaran senilai Rp147 triliun untuk bansos yang masuk dalam 7 program prioritas nasional. Yaitu, Program Keluarga Harapan (PKH), Rastra, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Indonesia Pintar (PIP), Program Indonesia Sehat (PIS) dan Subsidi Energi (Listrik BBM, LPG) .
Jika semua bansos dapat terintegrasi penyalurannya, kata Khofifah, maka setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan memperoleh bansos sekitar Rp. 750.000,-/ bulan atau memperoleh tambahan sekitar 40 persen dari pengeluaran minimal konsumsi per keluarga per bulan (Rp 1.835.000,-).
"Itu artinya angka tersebut dapat memberikan jaminan untuk percepatan KPM dapat keluar dari perangkap kemiskinan selama ini dengan waktu yang lebih cepat," ujarnya.
Terkait PKH, menurut Khofifah, efektivitas program tersebut tidak perlu disanksikan lagi
dalam mengurangi kemiskinan. Karenanya, tahun 2018 sejalan arahan Presiden, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) PKH ditambah sebanyak 4 juta KPM. Sehingga total KPM mencapai 10 juta. Sementara BPNT yang saat ini menyasar 1,28 juta juga menjadi 10 juta KPM.
Penyaluran Rastra Dipercepat
Baca Juga: Atasi Kemiskinan, Khofifah Ingin Pusat dan Daerah Bersinergi
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Khofifah juga menyampaikan agar pemda mempercepat penerbitan surat perintah alokasi rastra ke Bulog agar menjelang puasa keluarga penerima manfaat dapat memperoleh beras untuk bekal selama melaksanakan ibadah bulan romadlan.
"Rastra penting segera didistribusikan karena seminggu lagi sudah masuk bulan Ramadlan agar masyarakat penerima rastra merasa tenang karena tersedia beras di rumah ," ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, percepatan ini untuk menjamin ketersediaan stok pangan menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri.
Khofifah menuturkan, selama ini waktu penyaluran rastra ke daerah berbeda-beda. Khusus kali ini saya mohon di segerakan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM