Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa waktu yang tepat untuk melakukan kebijakan redenominasi rupiah adalah ketika kondisi ekonomi makro Indonesia terjaga dengan baik.
Gubernur BI, Agus Martowardojo mengakui bahwa tahun ini dinilai cocok untuk melakukan redenominasi rupiah. Redenominasi artinya adalah penyederhanaan nominal uang, dalam hal ini adalah memangkas tiga nol di belakang uang rupiah.
Dengan demikian, jika redenominasi rupiah diberlakukan, maka uang senilai Rp1.000 akan ditulis menjadi Rp1. Penyederhanaan nominal ini dinilai tidak mengganggu nilai uang tersebut.
"Cocok karena inflasi rendah, ekonomi terjaga dibanding 2016 kita sudah recovery dan membaik," kata Agus di Kantor Pusat BI, Jakarta, Selasa (29/5/2017)
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri tersebut menegaskan bahwa BI sudah memasukan rancangan undang-undang redenominasi di Program legislasi nasional (Prolegnas) sejak dua tahun yang lalu. Sayangnya, sampai saat ini RUU Redenominasi Rupiah oleh pemerintah belum dianggap sebagai prioritas yang menyangkut penerimaan negara.
Agus menjelaskan bahwa jika kebijakan redenominasi rupiah jadi diberlakukan, akan membutuhkan waktu tujuh tahun untuk masa transisi.
"Redenominasi itu baik untuk reputasi ekonomi Indonesia dan agar lebih efisien, kebetulan RUU itu hanya ada 18 pasal dan mungkin bisa dipertimbangkan," kata dia.
Baca Juga: BI Pastikan Bom Kampung Melayu Tak Berdampak ke Rupiah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!