Di balik tantangan dari sisi pemahaman asuransi masyarakat yang belum cukup tinggi, PT Zurich Insurance Indonesia melihat pasar asuransi di Indonesia sebagai pasar yang sangat prospektif. Merujuk pada data yang dihimpun oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pertumbuhan premi asuransi harta benda atau properti pada kuartal I/2017 memang sempat mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 0,7 persen.
"Namun demikian, asuransi properti memiliki potensi besar untuk terus tumbuh di masa depan," kata Wirahadi Suryana, Corporate & Commercial Director dari PT Zurich Insurance Indonesia di Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Keyakinan Wira ini didasari kenyataan betapa besarnya upaya dan dukungan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor properti di Indonesia. Ditambah lagi dengan penetrasi asuransi properti yang masih rendah.
Wira menjelaskan strategi Zurich dalam memperluas pasarnya. Sejak tahun lalu Zurich mulai bertahap mengubah fokus ke segmen ritel. Perubahan fokus itu dilakukan lantaran segmen ritel dinilai memiliki potensi yang sangat besar.
"Sedangkan khusus untuk asuransi properti di luar bisnis global, saat ini terdapat sekitar 35 persen dari pendapatan premi properti Zurich yang bersumber dari segmen ritel dan UKM di dalamnya. Kami yakin dengan kombinasi edukasi dan produk yang tepat, pemahaman akan pentingnya asuransi properti akan semakin meluas,” jelas Wira.
Sejak beberapa tahun terakhir Zurich juga serius berupaya merangkul peserta asuransi dari segmen pelaku UKM. Untuk itu, Zurich menyediakan produk Zurich Business Guard yang didisain khusus untuk memberikan proteksi bagi pengusaha UKM, termasuk perlindungan properti. Zurich Business Guard mencakup berbagai jenis usaha toko, fasilitas penginapan, fasilitas kesehatan, kantor, restoran dan sarana pendidikan dengan nilai pertanggungan hingga maksimal Rp20 miliar.
Salah satu keunggulan lain dari produk asuransi properti Zurich yang belum banyak dimiliki oleh asuransi lainnya adalah layanan Risk Engineering. Ini merupakan layanan konsultasi tambahan kepada nasabah Zurich berupa konsultasi manajemen risiko, yang bertujuan untuk mengendalikan risiko dan menekan potensi kerugian.
"Adapun layanan tersebut mulai dari pemberian saran-saran praktis untuk mencegah bahaya kebakaran hingga risiko yang lebih kompleks seperti pengendalian banjir di lingkungan industri," tutup Wira.
Baca Juga: Kontribusi Asuransi Properti di Zurich Insurance Capai 60 Persen
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
KJP Plus Tahap II 2025 Cair untuk 707 Ribu Siswa DKI, Cek Nominalnya
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri