Pemerintah terus berupaya meningkatkan pemanfaatan energi yang berasal dari Panas Bumi. Direktur Panas Bumi, Yunus Saefulhak mewakili Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melakukan ground breaking Pengeboran Sumur TLU-D1, Proyek PLTP Tulehu di Provinsi Maluku. Pembangunan PLTP Tulehu dilakukan oleh PLN dengan rencana kapasitas 2 x 10 MW dan terletak di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku pada hari Selasa (20/6/2017).
Sebelumnya, pengeboran sumur panas bumi sudah dilakukan oleh PLN pada 2011 lalu, dan saat ini akan dilakukan pengeboran empat sumur panas bumi baru yang diperkirakan membutuhkan waktu hingga satu tahun. Dengan dilakukan pengeboran 4 sumur baru, maka nantinya PLTP Tulehu memiliki 5 sumur panas bumi yang terdiri dari 4 sumur produksi dan 1 sumur injeksi.
"PLTP Tulehu diproyeksikan COD pada tahun 2020 mendatang," kata Yunus Saefulhak, Direktur Panas Bumi, dalam keterangan tertulisnya.
Untuk mengembangkan PLTP Tulehu, PT PLN (Persero) mendapat pinjaman luar negeri dari Jepang (loan JICA) yang telah ditandatangani pada Maret 2013 lalu dan telah efektif sejak 23 Oktober 2013. Hasil studi JICA menyimpulkan kebutuhan investasi sebesar USD 103 Juta untuk pembangunan PLTP Tulehu 2x10 MW yang merupakan salah satu proyek Program Percepatan Pembangunan Ketenagalistrikan (Fast Track Program/ FTP) 10.000 MW Tahap II.
Saat ini beban puncak sistem Ambon mencapai 54 MW, dengan daya mampu pembangkit sekitar 61,9 MW, sedangkan pertumbuhan permintaan listrik di Ambon rata-rata 12 persen per tahun. Setelah terbangun, PLTP Tulehu (20 MW) akan mningkatkan 32,28 persen daya mampu pembangkit PLN di Ambon, sehingga akan meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan ambon secara keseluruhan.
Direktur Panas Bumi, Yunus Saefulhak menambahkan, setelah PLTP Tulehu ini beroperasi, akan mampu melistriki hampir 45 ribu rumah, berkontribusi untuk penurunan emisi CO2 sebesar 125 ribu ton/tahun dan menghasilkan energi sebesar 107 ribu Setara Barel Minyak/tahun. "Proyek ini diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 420 orang pada tahap konstruksi dan 60 orang pada tahap produksi," tutup Yunus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group