Pada hari Selasa (20/6/2017), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan groundbreaking pengeboran sumur ekploitasi di Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP) Tulehu, Propinsi Maluku. WKP Tulehu merupakan salah satu WKP eksisting yang ada sebelum terbitnya UU Panas Bumi yang dikembangkan oleh PT PLN (Persero).
PT PLN (Persero) berencana untuk melakukan pemboran 4 sumur ekploitasi yang ditargetkan dapat selesai seluruhnya pada tahun 2017 ini. Investasi yang akan dikeluarkan oleh PT PLN (Persero) untuk pengeboran 4 sumur ini adalah sebesar Rp15,4 miliar, 26, 8 juta Dolar Amerika Serikat (AS) serta JPY 99,4 juta. PLTP Tulehu nantinya akan dikembangkan sebesar 2x10 MW dan ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2020. Ini merupakan salah satu bentuk komitmen PT PLN (Persero) dalam mengembangkan panas bumi.
Ceremony Groundbreaking pengeboran sumur ekploitasi dihadiri oleh Direktur Panas Bumi Yunus Saefulhak, mewakili Dirjen EBTKE, perwakilan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Pemerintah Propinsi Maluku dan Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati.
Dalam sambutannya, Yunus Saefulhak mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong pemanfaatan panas bumi di Indonesia, khususnya di Indonesia Bagian Timur. Pemerintah akan mengawasi dan memantau agar pengembangan panas bumi dapat berjalan sesuai dengan target RUPTL. "Selain itu pemerintah berkomitmen untuk memberikan layanan prima kepada badan usaha dengan menyederhakan perijinan yang ada sehingga pengusaha dan investor nyaman berinvestasi panas bumi di Indonesia," kata Yunus.
Dalam kesempatan ini, Yunus Saefulhak mengatakan juga bahwa salah satu upaya perintah untuk mempercepat pengembangan panas bumi adalah melalui penugasan kepada BUMN. PT PLN sebagai BUMN diberikan penugasan untuk mengembangkan panas bumi di wilayah lain selain Tulehu, yaitu di wilayah WKP Atadei (NTT), WKP Songa wayaua (Maluku Utara), WKP Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
Pada saat beroperasi nanti, PLTP Tulehu dapat melistriki 40.000 rumah di sistem kelistrikan Ambon. Selain itu, dengan adanya proyek ini akan memberikan dampak positif berupa lapangan kerja bagi masyarakat disekitar proyek serta akan mendorong terbentuknya sentra-sentra ekonomi baru yang menumbuhkan perekonomian di wilayah tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Maskapai Ini Kurangi Rute Penerbangan hingga Pangkas Karyawan
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Harga Emas Antam Anjlok, Rp8.000 Per Gram! Investor Emas Wajib Tahu
-
Duet Emiten Aguan-Salim Putar Otak Genjot Penjualan Rukan
-
Isu Deforestasi! Kemenhut Tegaskan HTI untuk Energi Terbarukan Akan Dikelola dengan Aturan Ketat
-
Bukan Cuma Smelter! Industri Nikel RI Kini Kian Fokus Garap Kualitas SDM
-
Pilih Mata Uang Lokal, Negara ASEAN Kompak Kurangi Gunakan Dolar
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja