Suara.com - Apakah Anda merasa tidak bisa mengatur uang secara benar? Mungkin Anda perlu tahu penyebabnya.
Nah, hal pertama yang harus dilakukan untuk mencegah kesalahan keuangan adalah mengidentifikasinya. Berikut ini adalah kesalahan keuangan wajib diperhatikan:
Tidak begitu paham fungsi tabungan
Tabungan adalah sarana mewujudkan impian. Mau beli rumah, sepeda motor, mobil, bahkan menikah akan lebih mudah jika punya tabungan. Makanya, tabungan harus direncanakan. Bukan asal memasukkan dana ke rekening, terus digerogoti sedikit demi sedikit hingga akhirnya melompong di akhir bulan.
Biasakan menabung dengan menetapkan tujuan sebelumnya. Misalnya mau beli sepeda motor, tentukan jenis yang mau dibeli. Berapa harganya. Mau kredit atau cash. Kalau kredit, uang mukanya berapa.
Tidak bikin rencana
Rencana harus ada agar kita punya tujuan mau ngapain kelak. Gegabah kalau menganggap hidup ini seperti air yang mengalir, jadi ikut arus saja. Melawan arus pun kadang mesti dilakukan agar tujuan tercapai.
Dalam jangka pendek, rencana itu misalnya membeli sepeda motor. Jangka menengah, punya ongkos menikah. Jangka panjang, punya rumah sendiri. Rencana ini disesuaikan sendiri dengan kapasitas masing-masing, tiap orang bisa berbeda.
Yang penting ada BPJS
BPJS Ketenagakerjaan itu wajib hukumnya untuk memastikan hidup gak terlunta-lunta setelah karyawan pensiun. Tapi gak semuanya bisa hidup dari dana pensiun itu doang. Dana pensiun mesti dipersiapkan sematang-matangnya. Selain dari BPJS, kita bisa berinvestasi untuk kebutuhan hidup di usia senja. Yang paling minimal adalah menabung sendiri di bank.
Hasil tabungan itu bisa ditambahkan ke dana pensiun dari BPJS, sehingga jumlahnya lebih besar dan bisa berguna untuk pensiun nanti.
Tidak peduli dengan asuransi
Konsep asuransi adalah memberikan perlindungan terhadap risiko yang bisa mengganggu kehidupan. Misalnya seorang kepala keluarga terlibat kecelakaan sehingga cacat dan tidak bisa cari nafkah lagi.
Jika dia ikut asuransi, kebutuhan keluarganya bisa lebih terjamin dengan adanya uang pertanggungan. Jadi, sebenarnya uang yang dibayarkan tiap bulan untuk ikut asuransi itu tidak terbuang sia-sia, karena ada perlindungan yang diberikan.
Utang terus
Upayakan melunasi utang dijadikan prioritas ketika gaji masuk tiap bulan. Jika belum bisa melunasi langsung, paling tidak mencicil. Ketika tanpa utang, orang bisa hidup lebih tenang. Walhasil, kondisi psikologis yang bagus itu akan mendorong kinerja positif dalam karier. Ujungnya adalah karier melesat, yang berarti penghasilan meningkat.
Yang parah adalah ngutang lalu kabur. Nggak perlu takut jika merasa susah melunasi utang, terutama ke bank. Selalu ada solusi lewat diskusi, bukan malah lari.
Tidak punya dana darurat
Walau sudah ada asuransi, dana darurat tetap harus diadakan. Gunanya, mengantisipasi hal-hal yang gak diinginkan dan membutuhkan dana mendesak. Misalnya keluarga celaka di tengah jalan dan harus langsung mendapat tindakan medis. Padahal kita mesti bayar uang jaminan dulu agar dokter bisa bertindak. Lewat asuransi, butuh birokrasi.
Saat inilah dana darurat berguna. Besaran dana darurat yang direkomendasikan adalah tiga bulan gaji. Penuhi dana ini dengan menabung sedikit demi sedikit, nggak perlu langsung semua.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!
-
ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM untuk SPBU Swasta, Kemungkinan Naik
-
Jadwal, Ketentuan, dan Dokumen Wajib KJP Subsidi Pasar Jaya 2025
-
PGAS Gencar Perluas Jaringan CNG untuk Industri Hingga Ritel
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Hari Ini, Apa Pemicunya
-
Jadwal Magang Nasional 2025 Batch 2: Dapatkan Uang Saku UMK dan Sertifikasi
-
Belum Ada Kata Sepakat, Shell Indonesia Mau Temui Pemerintah Lagi Bahas Stok BBM
-
Nego Alot, SPBU Vivo Dekati Kesepakatan Beli BBM 100 Ribu Barel dari Pertamina