Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mendorong Australia untuk berinvestasi ke sektor infrastruktur domestik yang memang membutuhkan pendanaan yang cukup besar.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah Indonesia memang harus lebih rajin menjalin komunikasi dengan Australia, karena meskipun secara geografis dekat dengan Indonesia namun secara konteks hubungan ekonomi, khususnya investasi, masih terasa 'jauh'.
"Jadi investasi Australia dalam bentuk FDI (foreign direct investment) rupanya jauh lebih banyak ke Singapura dan Malaysia dibandingkan Indonesia. Kita melihat salah satunya karena kurang fahamnya Australia terhadap Indonesia. Mereka kadang-kadang tidak sadar bahwa market yang besar yaitu Indonesia itu ada di dekat mereka, mereka langsung berfikirnya ke China. Jadi, ini harus kita tingkatkan," ujar Bambang saat ditemui di acara Halal bi Halal Bappenas di Jakarta, Senin (3/7/2017).
Bambang menuturkan investasi asing langsung yang potensial dari Australia yaitu di sektor jasa. Bappenas mendorong agar Australia lebih banyak berinvestasi di kawasan-kawasan wisata unggulan Indonesia.
Sementara itu, untuk investasi portofolio sendiri, Australia sudah masuk ke Indonesia namun lebih banyak dalam bentuk surat utang pemerintah (government bond) dan saham.
"Nah kita dorong sekarang mereka juga masuk ke infrastruktur terutama di sisi permodalannya, equity financing. Jadi mudah-mudahan ini bisa selain mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia juga menambah capital inflow. Karena terus terang kita sebagai negara yang ekonominya terus tumbuh itu, butuh capital inflow," kata Bambang.
Sebelumnya, Bambang memimpin langsung delegasi tingkat tinggi Indonesia dalam rangka mempromosikan potensi investasi di bidang infrastruktur dan pariwisata Indonesia bertajuk "Tour of Australia" ke berbagai kota besar di Australia.
Kota-kota tujuan promosi, antara lain, Perth, Canberra, Sydney, Brisbane, dan Melbourne, yang dilakukan mulai 18 hingga 23 Juni 2017. Program 'Tour of Australia' ini digelar bekerja sama dengan "Australia-Indonesia Business Council" (AIBC), ujar Bambang dalam pernyataan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Rabu Promosi investasi ke Australia tersebut dalam rangka mendorong semakin banyaknya investor dari Australia ke Indonesia, khususnya di sektor infrastruktur dan pariwisata sebagai bagian dari prioritas Pemerintah Indonesia saat ini.
Baca Juga: Bappenas Kritik Belanja Pemerintah Belum Optimal
Hal tersebut juga merupakan wujud dari tindak lanjut kunjungan Presiden RI, Joko Widodo, ke Australia dan hasil pembicaraan bilateral dengan Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull di Sydney pada 26 Februari 2017 lalu.
Program promosi investasi tersebut mendapatkan sambutan positif dari sedikitnya 150 pengusaha ternama Australia dari berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, manufaktur, jasa dan sebagainya, yang telah menghadiri acara Breakfast Meeting di Rydges Capital Hill, Canberra pada tanggal 20 Juni 2017.
"Kita fokuskan kemarin di jalan tol, pembangkit listrik, dan bandara. Karena mereka pendatang baru, kita ingin tawarkan mereka proyek-proyek yang sudah siap," ujar Bambang. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram