Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi nasional pada Juni 2017 sebesar 0,69 persen disebabkan oleh kenaikan tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif angkutan antarkota.
"Inflasi Juni 0,69 persen terutama dipengaruhi oleh penyesuaian tarif listrik, angkutan udara, dan angkutan antarkota," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (3/7/2017).
Suhariyanto mengatakan kenaikan tarif tiga komponen itu menyebabkan inflasi dari harga diatur pemerintah (administered prices) pada Juni 2017 mencapai 2,1 persen.
Inflasi dari bahan makanan (volatile food) relatif terkendali pada periode ini yaitu 0,65 persen, karena pemerintah mampu menjaga stabilitas harga pangan pada Puasa dan Lebaran.
Bahan makanan relatif terkendali dan kenaikan harga bahan makanan pada periode ini seperti tahun lalu tidak terjadi," ujar Suhariyanto.
Ia menambahkan seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi diantaranya kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,27 persen diikuti kelompok sandang sebesar 0,78 persen.
Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar ikut menyumbang inflasi 0,75 persen, kelompok bahan makanan 0,69 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,39 persen.
"Bahan makanan masih menyumbang inflasi dari kenaikan harga sayur-sayuran yang andilnya kecil-kecil. Namun kenaikan harga beras dan daging tidak terjadi pada Lebaran," kata Suhariyanto.
Baca Juga: BPS Klaim Jumlah Kunjungan Turis Asing Naik Pada Mei 2017
Kelompok lainnya yang menyumbang inflasi adalah kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen.
"Kelompok pendidikan tidak mempunyai andil dalam inflasi Juni, karena belum mulai masuk tahun ajaran baru. Dampaknya baru terlihat pada inflasi bulan depan," ujar Suhariyanto.
Secara umum, komoditas yang mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi pada Juni 2017 adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, tarif angkutan antarkota, ikan segar, bawang merah, daging ayam ras, pepaya dan emas perhiasan.
Komoditas lainnya adalah beras, ayam hidup, daging ayam kampung, daging sapi, ikan diawetkan, bayam, kacang panjang, kangkung, kentang, ketimun, tomat sayur, wortel, kelapa, kue kering berminyak, mie, nasi dengan lauk dan kopi manis.
Komoditas yang mengalami penurunan harga dan menekan inflasi adalah cabai merah, bawang putih, cabai rawit, cat tembok dan mesin cuci.
Dengan tingkat inflasi pada Juni 2017 sebesar 0,69 persen, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2017 telah mencapai 2,38 persen dan inflasi dari tahun ke tahun (yoy) tercatat sebesar 4,37 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?
-
Gakkum ESDM Buka Suara Soal Viral Aktivitas Tambang di Gunung Slamet
-
COO Danantara Donny Oskaria Tinjau Lahan Relokasi Warga Korban Bencana di Aceh Tamiang
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025
-
Kemenkeu Sentil Pemda Buntut Dana 'Nganggur' di Bank Tembus Rp 218,2 Triliun per November
-
Menperin: Harus Dibuat Malu Pembeli Produk Impor yang Sudah Diproduksi di Dalam Negeri
-
Target DEWA Melejit ke Rp750, Harga Saham Hari Ini Mulai Merangkak Naik
-
Purbaya Mudahkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana Rp 43,8 Triliun Tahun Depan
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya
-
Apakah Gaji 3 Juta Bisa Beli Rumah KPR? Simak Penjelasan dan Skema Cicilannya