Pengembang Crown Group menyatakan, properti di Sydney, Australia, semakin menarik bagi investor di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, antara lain karena pasokan hunian masih belum memadai dalam memenuhi jumlah permintaan yang ada.
Head of Global Capital Crown Group, Prisca Edwards, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (4/7/2017), menyatakan, situasi "backlog" (kekurangan perumahan) yang dihadapi Sydney selama beberapa dekade terakhir adalah salah satu alasan utama mengapa pasar properti Sydney sebagai salah satu yang paling menarik di kawasan Asia.
Menurut dia, hal tersebut karena pada dasarnya kecepatan pengembang menciptakan tempat tinggal baru di kota tersebut tidak dapat mengikuti permintaan tambahan setiap tahun.
"Jika kita tidak cukup banyak membangun untuk meningkatkan jumlah properti baru, bagaimana kita bisa mengatasi permintaan hunian di Sydney?" paparnya.
Ia juga berpendapat bahwa rencana biaya tambahan pajak hunian di Sydney dan di kawasan Negara Bagian New South Wales lainnya tidak akan banyak mempengaruhi permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Pemerintah Negara bagian New South Wales (NSW) pekan lalu telah mengumumkan bahwa investor asing yang membeli properti di kawasan tersebut akan dikenai biaya tambahan mulai awal Juli 2017.
Berdasarkan peningkatan tersebut, biaya tambahan bagi investor asing akan meningkat dari 4 persen menjadi 8 persen mulai 1 Juli 2017. Ini merupakan tambahan dari biaya pajak hingga 7 persen.
"Jika Anda adalah seorang investor asing dan mau memasuki pasar properti mewah di Asia, maka Sydney adalah merupakan opsi terbaik hingga saat ini," ucap Prisca.
Baca Juga: Tol Trans Sumatera Membuat Harga Properti di Lampung Terdongkrak
Berdasarkan data investasi properti terbaru di Australia ditemukan bahwa satu dari 10 pembeli di NSW adalah orang asing.
Crown Group baru-baru telah meluncurkan produk terbarunya, Waterfall by Crown Group di Sydney.
Proyek pengembangan 331 unit itu dikabarkan Crown Group telah terjual secara global lebih dari Rp3 triliun, mengulang kesuksesan Infinity by Crown Group pada tahun 2015. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Emiten Farmasi RI Bangun Pabrik Besar di Australia, Targetkan Jadi Raja Co-Packaging