PT Adhi Karya (Persero) Tbk semakin agresif melakukan ekspansi bisnis di sektor properti. Adhi Karya masih meyakini bahwa pangsa pasar properti di Indonesia memiliki peluang yang bagus.
"Saya kira Adhi Karya akan menjadikan properti sebagai mesin pertumbuhan. Potensinya masih besar. Apalagi Adhi Karya mempunyai priviliege (keistimewaan) pengembangan lahan di sekitar stasius Light Rail Transit (LRT)," kata Direktur Keuangan dan Legal Adhi Karya, Haris Gunawan di Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Haris menjabarkan bahwa berbagai proyek properti yang akan digarap Adhi Karya berbeda dengan proyek transit oriented development (TOD). Adhi Karya memiliki proyek properti dengan nilai tambah membangun properti di lokasi premium.
"Karena lokasinya dekat dengan stasiun LRT. Walaupun kita bangunnya tidak secara frontal di semua stasiun. Akan kita lihat dulu di beberapa lokasi, prospeknya akan kita lihat, apakah akan ada hotel di sekitar situ dan lain sebagainya," jelas Haris.
Haris menjelaskan bahwa proyeksi kapitalisaai lahan dari proyek LRT Jabodetabek berkisar antara Rp50triliun-Rp60 trililun. Perkiraan ini akan tumbuh dalam rentang waktu antara 5 sampai 10 tahun kedepan.
"Oleh sebab itu akan kita garap secara serius pengembangan di properti ini," tutup Haris.
Sebagaimana diketahui, emiten berkode saham ADHI memiliki beberapa anak perusahaan. Anak perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi spesialis gedung bertingkat yakni Adhi Persada Gedung (APG), dan Manufaktur precast yakni Adhi Persada Beton (APB). Selain itu, ada juga Adhi Persada Properti (APP) sebagai pengembang properti untuk bangunan bertingkat seperti apartemen, hotel, condotel, dan gedung perkantoran termasuk pengelolaan properti. Sedangkan Adhi Persada Realti (APR) bergerak di bidang pengembang real estate khususnya kawasan perumahan dan mal.
Dengan demikian, ADHI memiliki pengembangan bisnis di lima lini, yakni Konstruksi, EPC, Properti, Real Estate, dan Investasi Infrastruktur.
Baca Juga: Kontrak Baru Adhi Karya per Mei 2017 Capai Rp5,3 Triliun
Berita Terkait
-
Kontrak Baru Adhi Karya per Mei 2017 Capai Rp5,3 Triliun
-
Perluas Jaringan di Jawa Tengah, Ichi Tan Gandeng Sumber Agung
-
Pembiayaan Infrastruktur Bank Syariah Mandiri 2017 Rp3,70 Triliun
-
Jasa Marga Dapat Pembiayaan Rp1 Triliun Untuk Bebaskan Lahan Tol
-
8.800 Unit Kerja BRI Telah Gunakan Satelit BRISat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah
-
Soal Kenaikan Gaji ASN di 2026, Kemenkeu: Belum Ada Keputusan Apapun!