Suara.com - Pemerintah berencana membangun proyek Kereta Cepat rute Jakarta-Surabya. Pembangunan ini bertujuan untuk mengurai padatnya arus lalu lintas udara Jakarta-Surabaya.
Pasalnya jika dikalkulasikan kecepatan KA yang mencapai 160 kilometer per jam ini bisa mendekati pelayanan penerbangan antar dua kota.
Namun setelah menyelesaikan rapat dengan pihak MRT dan Ditjen Perkeretaapian, serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan hari ini, pembangunan kereta cepat ini terancam batal karena beberapa pertimbangan.
Luhut mengatakan kajian proyek revitalisasi jalur kereta api Jakarta-Surabaya terus berkembang lantaran banyaknya tikungan di rute yang ada.
"Pertanyaannya ternyata setelah dilihat, tikungannya lebih dari 100. Biayanya jadi naik juga," kata Luhut di Kemenko Kemaritiman, Jakarta Pusat, Rabu (5/7/2017).
Selain itu, lanjut Luhut, pertimbangan lainnya yang di sampaikan oleh Luhut adalah karena saat ini sudah banyak transportasi dari Jakarta ke Surabaya dan sebaliknya. Sehingga saat ini akan dilakukan penghitungan kembali dan pengkajian yang dilakukan oleh BPPT, Kementerian Perhubungan dan Pihak Jepang.
"Apakah kita mau buat rute baru karena lalu lintas ke Surabaya juga banyak mulai dari RoRo, kereta, jalan tol. Ini kita hitung. Apakah mau elektrik atau diesel. Kalau pakai listrik bisa lebih cepat," ujarnya.
Oleh sebab itu, Luhut menekankan pihaknya dan stakeholder yang terkait akan menunggu hasil dari kajian terlebih dahulu. Diharapkan dalam waktu 3 pekan ini kajiannya bisa keluar.
"Ya, rutenya yang masih dikaji. Studinya 3 minggu ke depan keluar," kata Luhut.
Baca Juga: Jokowi Targetkan Tol Jakarta-Surabaya Tersambung 2018
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara