Setelah meluncurkan Rumah.com Property Index (RPI) yang sangat membantu para pencari hunian sehingga lebih mudah menemukan rumah idamannya berdasarkan referensi harga yang wajar sesuai dengan sentimen pasar pada 29 Maret lalu, maka hari ini, Selasa (25/7/2017) Rumah.com kembali meluncurkan Rumah.com Property Index Q2 2017.
“Sebagai situs properti terdepan Rumah.com memiliki akurasi data yang cukup tinggi dalam dunia properti. Dan Rumah.com Property Index (RPI) hadir sebagai pusat data informasi properti terlengkap. Menyajikan informasi properti secara komprehensif, mulai dari lokasi properti favorit konsumen, hingga ke harga hunian baik perumahan maupun apartemen di Indonesia,” jelas Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Ya, seperti yang kita ketahui bersama, industri properti di banyak negara, termasuk di Indonesia, adalah salah satu pasar yang tidak transparan. Para spekulan dapat menentukan harga semaunya, tidak sesuai harga pasar, untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Akibatnya, pencari hunian mendapatkan harga yang relatif tinggi. Unit atau hunian pun menjadi banyak yang tidak terpakai atau terbeli karena harga yang tidak terjangkau.
“Data Rumah.com Property Index ini sendiri merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti yang diakses 3,4 Juta pengunjung setiap bulan. Para pengunjung kami juga mengunjungi 17 Juta halaman properti kami setiap bulan,” katanya.
Jadi berdasarkan Rumah.com Property Index konsumer jadi tahu timing buyer, kenapa harga turun, dan sebab turunnya hingga cukup jauh. “Data ini tentunya akan memudahkan dan menguntungkan semua pihak. Mulai dari konsumen properti untuk mengambil keputusan, serta bagi agen dan developer untuk menentukan harga dan menganalisis tren pasar properti di Indonesia,” tambah Ike.
Pada Q2 2017, secara year-on-year, Rumah.com Property Index menunjukkan penurunan sebesar 2,7 persen. Namun dalam rentang waktu yang lebih panjang, indeks pada Q2-2017 masih lebih tinggi dibandingkan Q2-2015. Ini menunjukkan harga properti masih berada dalam periode pemulihan dan dalam tren yang positif.
Seiring dengan naiknya tren harga properti, RPI menunjukkan volume suplai properti mengalami penurunan signifikan, yakni sebesar 9,6 persen (quarter-on-quarter), kontras dengan kuartal sebelumnya, yang mencatatkan kenaikan sebesar 11,4 persen (quarter-on-quarter). Hal ini menunjukkan bahwa suplai properti menurun.
“Naiknya indeks harga properti yang diikuti turunnya suplai properti secara nasional menunjukkan bahwa pasar mulai berpihak ke arah penjual. Selain itu penurunan suplai juga mengindikasikan bahwa penjual sedang menahan diri,” jelas Ike.
Baca Juga: Industri Properti Lesu, Pengunjung Rumah.com Tetap Tinggi
Dalam kesempatan yang sama, Josua Pardede, Vice President, Economist, PermataBank, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi pada Q2 2017 diperkirakan meningkat menjadi sekitar 5,0-5,1% (y-o-y), didukung oleh tetap kuatnya konsumsi rumah tangga, tumbuhnya ekspor, serta perbaikan investasi bangunan dan investasi non bangunan.
Permintaan perekonomian tidak meningkat signifikan pada Ramadan. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain penyesuaian tarif listrik di awal tahun, harga komoditas pangan yang belum turun, pendapatan riil menurun, tahun ajaran baru sekolah serta ekspektasi inflasi yang meningkat pada akhir tahun.
Property Index ini hanyalah salah satu dari beragam solusi yang ditawarkan Rumah.com yang dapat dimanfaatkan oleh para pencari properti menemukan rumah idaman. Pencari hunian juga dapat memanfaatkan kanal Perumahan Baru yang menyajikan pilihan perumahan dan apartemen terbaru di seluruh Indonesia.
Berita Terkait
-
Jakarta dan Tangerang Masih Jadi Favorit Mencari Hunian
-
Inilah Daftar Developer Nominator Indonesia Property Awards 2016
-
23 Pengembang Masuk Nominasi Indonesia Property Awards 2016
-
Rumah.com: Dampak Tax Amnesty dan Pelonggaran LTV Butuh 4 Bulan
-
Rumah.com Klaim Penjualan Rumah di Bawah Rp1 Miliar Tetap Tinggi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya