Senior Treasury Representative, Kedutaan Besar Australia, Shaun Anthony, mengatakan bahwa pertumbuhan industri berbasis digital, termasuk situs belanja online (e-commerce) memang tidak otomatis mendongkrak perputaran uang. Namun industri berbasis digital ini mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
"Penggunaan teknologi dalam e-commerce memang tidak serta merta meningkatkan nilai uang yang dikeluarkan. Tetapi kemajuan e-commerce mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat," kata Shaun dalam Bangking Journalist Academy (BJA) 2017 di Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Ia mencontohkan penggunaan mesin cuci dalam kehidupan rumah tangga. Bisa saja pemilik rumah tidak lagi menggunakan pembantu rumah tangga. Tentu ini akan memperkecil kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebuah negara karena sektor jasa PRT menjadi hilang.
Namun berkembangnya industri jasa ojek online seperti Gojek dan Uber membuat banyak orang semakin efisien dalam menjalani kehidupan kerjanya sehari-hari. "Ini meningkatkan efisiensi pada setiap orang," ujarnya.
Mengacu data yang dikeluarkan Temasek dan Google, ekonomi internet Asean akan bertumbuh 200 miliar dolar per tahun dalam 10 tahun ke depan. Dari jumlah itu, bisnis e-commerce tumbuh paling besar, yakni 32 persen per tahun senilai 88 miliar dolar Amerika Serikat (AS), disusul taksi berbasis aplikasi yang tumbuh 18 persen dengan nilai 13 miliar dolar AS. Sedangkan media online, game, dan iklan bertumbuh 18 persen senilai 20 miliar AS.
Indonesia sendiri mencanangkan target pada 2020 menjadi pemain ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan kapitalisasi 130 miliar dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Emiten Pengelola Limbah Ini Raup Pendapatan Rp148 Miliar di Kuartal III 2025
- 
            
              Emiten Kongsian Aguan-Salim Catat Marketing Sales Rp1,98 T di Kuartal III 2025
- 
            
              Selaras Pembangunan Nasional, NHM Revitalisasi Akses Air Bersih Warga Desa Kusu Lovra
- 
            
              Urban Sneaker Society 2025 Presented by BRImo: Kolaborasi Gaya Hidup dan Inovasi Digital
- 
            
              Harita Nickel Cetak Pendapatan Rp22,4 Triliun, Kuatkan Komitmen ESG Lewat Audit IRMA Terb
- 
            
              UCJ Purwakarta di Atas Angka Nasional, Ketua Dewas Optimistis Bisa Segera Capai 100%
- 
            
              Ahli Ungkap Efektivitas dan Tantangan Program MBG
- 
            
              Danantara Sebut Ekspatriat di Garuda Indonesia Bawa Contoh Sukses yang Wajib Ditiru
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              IHSG Naik ke 8.184 di Akhir Bulan, Pasar Saham Mulai Rebound?