Potensi usaha kecil dan menengah (UKM) saat ini jauh lebih besar dibanding 1-2 dasawarsa lalu. Semakin matangnya sistem perdagangan elektronik menjadi peluang besar bagi UKM untuk mengembangkan pasar, bukan hanya di tingkat nasional, tapi juga di tingkat global. Pelan tapi pasti, adanya era ecommerce membuat perubahan model usaha dari para UKM. Sebab, menurut penelitian dari McKinsey, 78 persen pengguna internet di Indonesia pernah melakukan pembelian produk atau jasa secara online. Artinya, paling tidak 7 dari 10 orang adalah pasar potensial yang akan memajukan industri ecommerce nasional.
Menilik potensi tersebut, tak heran jika Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut, perkiraan potensi transaksi online Indonesia di tahun 2020 mencapai 130 miliar Dolar Amerika Serikat (AS). Tentu, pencapaian itu tak akan mudah. Untuk itulah, pemerintah juga mencanangkan terciptanya 8 juta UKM Online pada tahun 2020 mendatang. Hal ini perlu didorong, sebab saat ini masih banyak UKM yang belum cukup melek teknologi digital.
Upaya menjadikan 8 juta UKM go online inilah yang perlu diprakarsai secara bersama oleh berbagai pihak. Harus ada sinkronisasi dari berbagai pihak terkait (stakeholders) untuk mewujudkan Ekonomi Kerakyatan Digital berbasis UKM. Upaya sinkronisasi ini setidaknya harus melibatkan berbagai unsur seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Ekonomi Kreatif, pemerintah daerah, komunitas dan Inkubator UKM, hingga perguruan tinggi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika beserta stakeholders lainnya diharapkan bisa bekerja sama dalam hal menfasilitasi data UKM Lokal/Binaan, penyelenggaraan event, dukungan Infrastruktur serta dukungan Trainers & Pendamping, untuk melaksanakan program-program yang sudah dicanangkan.
“Kominfo tidak akan bekerja sendiri, namun akan menggandeng berbagai stakeholders untuk mewujudkan program 8 juta UMKM Go Online ini,” sebut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara di Area Pameran Indonesia Ecommerce Summit & Expo, ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (9/5/2017).
Upaya sinkronisasi tersebut dilakukan untuk mewujudkan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia. Antara lain melalui program Ekonomi Kerakyatan berbasis Online, salah satunya yaitu menciptakan 8 juta UMKM Go Online sehingga dapat mewujudkan UMKM menjadi lebih sejahtera.
Untuk mewujudkan semua itu, perlu standar pelaksanaan, kurikulum edukasi, dan panduan yang sama. Hal itu penting diselaraskan agar program ini dapat berjalan serentak dan terukur, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. “idEA akan membantu sepenuhnya dalam pencapaian program ini dengan membuat rumusan dan kurikulum standar acuan, buku panduan, pelatihan untuk trainer lokal, standar pelaksanaan, kolaborasi dengan ekosistem e-Commerce nasional, regional, dan global, dan menyelenggarakan platform edukasi online,” sebut Aulia Marinto, ketua idEA.
Dengan dukungan dan kerja sama semua stakeholder, database UKM Online akan terbentuk secara nyata dan terverifikasi. Data produsen, distributor, dan peritel UKM akan terintegrasi menjadi satu dan mudah diakses oleh para pelaku usaha. Program ini juga akan membantu koperasi, lembaga pemberdaya UKM, dan pemerintah daerah dalam membuat platform online.
Baca Juga: Alibaba Ajak UKM Indonesia "Melek" Digital
Program UKM Go Online diharapkan bisa mewujudkan UKM yang mempunyai kemampuan bersaing di tingkat regional dan global dan bisa melakukan ekspor perdagangan online di masa depan. UKM online di Indonesia diharapkan menjadi juara yang menguasai pasar e-Commerce di tingkat nasional, regional, dan global. Jika sinkronisasi ini berhasil dilakukan, harapan Indonesia menjadi the next big ecommerce setelah China dan India, akan segera terwujud.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Platform Kripto Global Sebut RI Mesin Pertumbuhan Blockchain Paling Penting di Dunia
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah Rabu Sore, Ini Pemicunya
-
Apa Itu Metode Pengelolaan Uang 50-30-20? Pahami agar Keuangan Tetap Sehat
-
Butuh Dana Mendesak? Ini Panduan Lengkap Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian
-
BI Sebut Redenominasi Butuh Persiapan Lama
-
BI: Waspadai Inflasi Akhir Tahun, Harga Pangan Mulai Melonjak
-
OJK Temukan 8 Pindar Belum Memenuhi Ekuitas Minum Rp 12,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Siapkan 'Hadiah' Rp300 Miliar untuk Daerah yang Sukses Tangani Stunting
-
KPK Bidik Proyek Whoosh, Menteri ATR/BPN Beberkan Proses Pembebasan Lahan untuk Infrastruktur
-
Kemenperin: Penyeragaman Kemasan Jadi Celah Peredaran Rokok Ilegal