Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, teknologi berkembang dengan cepat dan membawa dunia ke era keterbukaan. Negara-negara pun berlomba mengejar inovasi-inovasi baru di bidang teknologi. Mau tidak mau, segala lapisan harus beradaptasi dengan perkembangan itu.
"Kalau kita mau sejahtera, kita harus menyambut baik perkembangan-perkembangan ini, tidak ada pilihan. Perkembangan ini tidak bisa dibendung. Kalau kita menutup diri terhadap inovasi-inovasi seperti ini kita akan kehilangan daya saing," kata Jokowi saat membuka Konferensi IDByte 2017 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Negara-negara yang mampu memunculkan inovasi-inovasi di bidang itu disebutnya akan memiliki daya saing yang tinggi. Demikian pula dengan dunia usaha yang pada akhirnya memunculkan raksasa-raksasa teknologi digital.
"Memang ada raksasa-raksasa internet yang harus kita manfaatkan. Tapi di ekonomi digital masih ada peluang-peluang yang sangat besar bagi pemain-pemain lokal," ujar dia.
Pemain lokal harus mampu mengangkat keunggulan atau ciri khas lokal yang dimiliki. Inilah salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan untuk dapat bersaing di pasar global.
"Orang Amerika tidak akan pernah mengerti artinya ndeso seperti kita. Orang Tiongkok tidak akan pernah mengerti artinya baper seperti kita. Berapa pun modal Google dan Amazon, mereka tidak akan pernah sedekat dan seakrab dengan orang kita seperti kita sendiri," kata dia.
Oleh karenanya, dia mendorong para pelaku usaha digital di Tanah Air untuk jeli dalam melihat keunggulan budaya kita sendiri yang kemudian diterapkan dalam dunia digital.
Selain itu, lanjut dia, yang tak kalah pentingnya, jangan sekali-kali mencoba untuk melakukan sesuatu yang tidak perlu seperti mengembangkan sesuatu yang sebenarnya sudah ada. Sebaliknya, gunakan tenaga dan pikiran untuk memunculkan inovasi yang betul-betul unik dan mengangkat budaya lokal.
"Menurut saya, jangan coba-coba kita membuat Alibaba atau Google tandingan. Buat apa membuat itu lagi? Menurut saya kita akan buang waktu dan tenaga. Manfaatkan dan pakai saja yang sudah ada itu kemudian fokuskan tenaga kita untuk membuat inovasi-inovasi yang benar-benar unik dan lokal," ujar dia.
Baca Juga: Menkominfo: Indonesia Butuh Inovasi Baru dalam Bisnis Digital
Untuk mendukung perkembangan usaha dan ekonomi digital di Tanah Air, Jokowi berjanji akan terus memberikan dukungan melalui kebijakan-kebijakan yang ada. Pemerintah akan memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi para pelaku usaha untuk bereksperimen dan berinovasi.
"Pemerintah harus memberikan keleluasaan untuk bereksperimen. Inovasi membutuhkan eksperimen, hal-hal baru harus dicoba," ujar dia.
Kepala Negara menyadari bahwa dari sekian banyak eksperimen yang dilakukan, pasti terdapat beberapa yang belum berhasil. Namun, baginya kegagalan itu merupakan hal yang dapat dijadikan pembelajaran ke depan.
"Kita harus menoleransi banyak kegagalan. Tidak apa, jangan malu, jangan menyerah. Jatuh tidak apa yang penting bangkit lagi. Jatuh kemudian bangkit lagi. Itulah kenyataan di dunia digital," kata dia.
Jokowi mengingatkan kepada jajarannya bahwa untuk mendukung iklim usaha digital dan berbagai eksperimen yang dilakukannya, pihaknya tidak boleh terlalu membatasi usaha-usaha rintisan dengan aturan yang menyulitkan.
"Startup tidak boleh dicekik dengan regulasi-regulasi yang berlebihan. Ini sudah saya sampaikan kepada menteri-menteri. Ini juga satu alasan kenapa deregulasi itu penting untuk mengurangi tumpang tindihnya aturan dan persyaratan yang menghambat cara-cara maupun pola baru," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed
-
Rencana Kenaikan UMP, APINDO: Harus Berkeadilan!
-
Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
-
Cara Dapat BLT Kesra Rp900 Ribu: Syarat, Penerima, Cara Daftar dan Jadwal Cair
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Jamin Keaslian Data! Peruri Dorong Hilirisasi Ijazah Digital
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Satgas PKH Rampas Tambang Ilegal Terafiliasi Kiki Barki, Aktivis Malut Tunggu Giliran PT Position
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan