Suara.com - Ada lho hal-hal di masa lalu yang masih relevan buat membantu Anda mengelola keuangan. Seperti 5 tips keuangan klasik yang bisa kalian petik dari generasi terdahulu ini:
Menabung sejak dini
Menabung memang kelihatan sepele dan remeh, tapi terbukti bisa berdampak besar saat dilakukan dengan konsisten, dan disertai komitmen. Buat orang-orang zaman dulu, nabung itu kewajiban. Setiap ada rezeki lebih, pasti ditabung.
Zaman dahulu yang namanya bank belum banyak seperti sekarang. Mereka rajin menyimpan uang dengan fasilitas seadanya. Mulai dari celengan, dan bahkan di bawah kasur.
Investasi emas
Emas populer banget di kalangan orang tua karena jelas bentuk dan nilainya. Bahkan buat beberapa orang, perhiasan atau aksesori dengan elemen emas itu jadi tanda bukti kesejahteraan finansial.
Semakin banyak perhiasan atau aksesori emas yang digunakan, derajat sosialnya bakal makin naik. Ini prinsip yang dipegang sama orang-orang tua kita zaman dahulu.
Emas juga jadi favorit untuk urusan investasi. Investasi emas bikin hati tenang karena aman, bisa disimpan sendiri, dan harganya bisa naik terus.
Beli lebih baik daripada sewa
Menyewa itu sifatnya sama dengan meminjam, nggak bisa dimiliki dan harus dikembalikan ke pemilik yang menyewakan. Rugi dong, uang keluar dan kita gak punya apa-apa dengan jumlah uang yang sudah dikeluarkan tersebut. Nggak heran kalau orangtua zaman dulu lebih suka membeli daripada menyewa.
Itulah mengapa rata-rata orang tua lebih memilih mengeluarkan uang konsisten hingga 20 tahun sampai rumah jadi hak milik daripada ngontrak atau menyewa.
Ini pun masih berlaku di zaman sekarang. Daripada ngontrak rumah terus, mendingan nyicil rumah sedikit demi sedikit sampai akhirnya menjadi milik sendiri.
Kalau punya uang, lebih baik beli tanah
Kenapa orang-orang zaman dulu lebih memilih membeli tanah saat punya uang? Alasannya karena menurut mereka penduduk bumi pasti bertambah, sementara lahan nggak pernah bertambah.
Otomatis permintaan akan lahan bakal lebih besar daripada supply-nya. Hukum ekonomi saja menyatakan, saat permintaan alias demand lebih besar dari ketersediaan, pasti harga akan naik.
Pemahaman akan prinsip ekonomi itulah yang bikin keputusan berinvestasi di tanah gak akan pernah rugi. Lagipula, jika hanya tanah yang dibeli, nggak perlu ada biaya perawatan seperti jika membeli bangunan. Paling kena pajak progresif, yang bisa kamu akalin dengan menyewakan tanahmu untuk tempat bisnis.
Buang gengsi
Prinsip orang zaman dulu itu menabung, hidup sederhana, dan gak mudah tergoda membeli sesuatu cuma karena gengsi. Prinsipnya bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Orang-orang zaman dulu gak akan memaksakan apa yang berada di luar kemampuan finansialnya. Beda sama orang-orang zaman sekarang.
Tetangga beli TV baru, ikutan. Sampai tetangga beli mobil, dipaksain kredit walau sebenarnya beban pengeluaran sudah banyak. Demi gengsi! Ujung-ujungnya utang pun numpuk dan pusing karena sulit melunasi.
Ternyata banyak kan hal-hal bermanfaat di masa lalu yang masih bisa bermanfaat hingga sekarang. Kalau demi hidup yang lebih teratur dan masa depan keuangan yang lebih baik, kenapa nggak?
Baca juga artikel DuitPintar lainnya:
Tips Kasih Pendidikan Keuangan Buat Anak Generasi Milenial
2017 Masih Aja Boros Coba Atur Keuangan Kamu dengan 4 Cara Ini
Tips Bertahan Hidup di Tanggal Tua
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?
-
Tak Hanya KPR, BTN Genjot Penyaluran KUR UMKM
-
Perkuat Stok BBM, Pertamina Dirikan Fuel Terminal di Labuan Bajo
-
Setelah Udang, Kini Cengkeh Indonesia Dihantam Radiasi Nuklir Cesium-137, Amerika Blokir Ekspor
-
Vivo dan BP Batal Beli BBM Pertamina, Kini Dipanggil ke Kantor Bahlil
-
Bukti Ketangguhan Pangan Nasional: Ekspor Pertanian Januari-Agustus 2025 Melonjak 38,25 Persen
-
Heran SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kementerian ESDM: Bensin Shell Juga Mengandung Etanol
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!