Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) menganggap tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo gagal mewujudkan janji tiga layak bagi para pekerja. Sebagai bentuk protes, “zombi” buruh Pertamina pada Jumat (20/10/2017), menyambangi Presiden Joko Widodo di Istana menuntut janji tiga layak.
KPBI bahkan menganggap Jokowi tidak lagi layak menjadi calon presiden pada 2019 karena tak kunjung mengeluarkan kebijakan menuju tiga layak tersebut. Pada Hari Buruh 2014, Presiden Joko Widodo menjanjikan Hidup Layak, Upah Layak, dan Kerja Layak bagi buruh Indonesia.
Ketua Umum KPBI Ilhamsyah menyebutkan kaum buruh enggan memilih Jokowi kembali pada Pemilu 2019. Sebab, ia bertubi-tubi mengeluarkan kebijakan yang merugikan buruh. “Ia mengeluarkan PP Pengupahan, pemagangan, dan ia tidak menjalankan kebijakan yang pro-buruh,” jelasnya.
PP Pengupahan menghapus ruang berunding upah dan membuat laju penyesuaian upah minimum hanya berkisar pada angka 8 persen per tahun. Sementara, pemagangan mengakibatkan PHK pada karyawan tetap karena pengusaha memilih menggunakan tenaga kerja magang yang bisa dibayar di bawah UMP. Ia bahkan menyebutkan Joko Widodo berpeluang menjadi musuh bersama kaum buruh. Ini
karena ia terus mengistimewakan investor dengan mengorbankan buruh.
“Kita tahu pemerintah jokowi sudah banyak memberi kemudahan untuk investor,” protesnya.
Ia menyebutkan, tidak satupun dari 16 paket kebijakan ekonomi Jokowi menguntungkan rakyat. Alih-alih, berbagai subsidi, seperti listrik, malah dicabut.
Ilhamsyah menyebutkan kasus PHK massal terhadap 1.095 buruh Pertamina sebagai contoh nyata kegagalan Joko Widodo untuk mewujudkan janji tiga layak. Sebanyak 50 buruh Pertamina Patra Niaga bahkan sudah melakukan long march Bandung-Jakarta untuk memprotes kesewenang-wenangan perusahaan pelat merah tersebut. Jalan kaki sejauh 160 kilometer selama tujuh hari itu ditempuh karena berbagai upaya hukum dan perundingan terus menghasilkan kebuntuan.
Selama dua tahun sisa pemerintahan, buruh berharap Presiden Joko Widodo mampu mengeluarkan kebijakan yang populis. Dalam kasus Pertamina, KPBI mengusulkan agar Presiden Joko Widodo mengeluarkan instruksi yang memerintahkan Kementerian BUMN untuk membatalkan PHK dan tunduk pada UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan dengan mengangkat buruh outsourcing menjadi karyawan tetap.
Baca Juga: KPBI Bertekad Lakukan Demonstrasi di Hari Buruh Internasional
“Kita berharap ada satu terobosan yang ia keluarkan untuk menyelesaikan ketenagakerjaan terutama di BUMN,” ujarnya.
Terlebih, BUMN merupakan perusahaan negara di bawah kendali pemerintahan. Ilhamsyah menjelaskan meskipun ia mengkritik Jokowi, KPBI tidak lantas menyatakan dukungan terhadap partai politik oposisi maupun nama-nama bakal calon presiden yang sudah mengorbit saat ini.
Sebanyak ratusan buruh menemani 50 buruh Pertamina yang berpakaian zombi hari ini menuju Istana. Mereka berangkat dari persinggahan long march di gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. Buruh Pertamina berpakaian seperti zombi untuk menyampaikan pesan kesengsaraan setelah di-PHK secara ilegal oleh Pertamina dan matinya hukum di Indonesia bagi kaum kecil.
Zombi buruh Pertamina menuntut Presiden Joko Widodo membenahi BUMN dengan menghapuskan sistem outsourcing di perusahaan-perusahaan pelat merah. Sistem ini mengakibatkan buruh tidak dapat mengakses hak-hak seperti lembur, cuti, dan kepastian kerja. Pertamina contohnya bahkan mem-PHK 1.095 buruh tanpa memberikan pesangon sedikitpun. Padahal, nota pemeriksaan suku dinas terkait sudah menyebutkan raksasa BUMN itu untuk membayar kekurangan upah lembur dan mengangkat Awak Mobil Tangki outsourcing menjadi karyawan tetap.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Dari Desa untuk Negeri, Farida Farichah Resmi Dampingi Ferry Juliantono di Kemenkop
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?
-
Capek Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?