Suara.com - Pernah mendengar istilah crowdfunding? Istilah ini belakangan cukup populer di dunia bisnis. Sejak tahun 2012 crowdfunding mulai hadir di Indonesia. Crowdfunding dapat diartikan sebagai pengumpulan dana yang dilakukan sejumlah orang (investor) untuk suatu proyek atau usaha yang akan dilaksanakan.
Di luar negeri, ada banyak situs crowdfunding yang terpercaya dan terbukti hasilnya. Salah satunya situs crowdfunding yang bernama Kickstarter, yang dikenal banyak orang karena mendanai proyek teknologi.
Kehadiran crowdfunding di Indonesia sendiri mulai diperhitungkan. Salah satu situs crowdfunding Indonesia ialah kitabisa.co.id. Namun, ada juga situs crowdfunding yang ternyata sudah tidak aktif beroperasi seperti wujudkan.com dan patungan.net.
Beberapa projek yang ada berhasil mengumpulkan dana dalam jumlah besar. Beberapa di antaranya meliputi proyek pendanaan sosial dan pembangunan sarana ibadah. Crowdfunding sendiri terbagi ke dalam empat kategori. Apa saja itu? Berikut ini ulasannya.
1.Equity-Based Crowdfunding: Donatur Berhak Atas Kepemilikan Saham
Kategori crowdfunding yang pertama adalah EBC (Equity-Based Crowdfunding). Kategori ini adalah pemberian dana di mana pihak donatur mengharapkan dana balik dalam bentuk ekuitas atau saham. Proyek yang berhasil harus memberikan kompensasi berupa ekuitas tersebut.
2.Lending-Based Crowdfunding: Donatur Dapat Kompensasi
LBC (Lending-Based Crowdfunding) adalah kategori crowdfunding di mana pihak donatur akan menerima kompensasi secara berkala yang disertai bunga khusus. Selain itu, ketika proyek berhasil, pihak donatur juga akan kembali meminta pembayaran dari proyek tersebut.
3.Reward-Based Crowdfunding: Donatur Tidak Berharap Uang
Kategori berikutnya adalah RBC (Reward-Based Crowdfunding) adalah dana crowdfunding di mana pihak donatur akan berperan menjadi investor dan memberikan dana untuk suatu proyek. Pihak donatur tidak mengharapkan keuntungan berupa uang. Donatur menginginkan keuntungan selain nilai uang.
4.Donation-Based Crowdfunding: Donatur Melakukannya dengan Ikhlas
Kategori berikutnya adalah DBC (Donation-Based Crowdfunding) di mana pihak donatur tidak akan mengharapkan kompensasi dari pemilik proyek atau usaha yang didanai olehnya. Platfom kitabisa.co.id termasuk salah satu platform yang menjalankan Donation-Based Crowdfunding.
Di samping itu, orang-orang di Indonesia cenderung mudah terdorong untuk menggalang dana atas nama kemanusiaan. Tak heran platform seperti kitabisa.co.id. terbukti dapat menjaring donatur yang ingin mendonasikan dananya untuk banyak proyek yang bersifat kemanusiaan.
| Published by Cermati.com |
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing