Suara.com - Total investasi proyek jalur ganda kereta api relasi Bogor-Sukabumi diperkirakan mencapai Rp1,1 triliun. Proyek ini juga akan dimulai pada 10 November tahun ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai diskusi yang bertajuk "Merangkai Konektivitas Selatan Jawa" di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (7/11/2017), mengatakan investasi tersebut bersumber dari APBN dengan skema tahun jamak selama tiga tahun.
"Untuk tahap pertama 2018 akan kita keluarkan Rp200 miliar, tapi total Rp1,1 triliun, bertahap tiga tahun," katanya.
Budi mengatakan untuk pengerjaan Tahap 1, yaitu mengurangi kemiringan jalur serta memperbaiki jalur-jalur curam dan miring, seperti di Cicurug.
Hal itu agar bisa mempercepat waktu tempuh antara Bogor dan Sukabumi yang ditargetkan dari dua jam lebih menjadi 1,5 jam, sementara itu dengan jalur darat, yaitu lima jam.
Menurut Budi, dengan mempercepat waktu tempuh akan membuat KA Bogor-Sukabumi lebih kompetitif, sehingga bisa mendongkrak pariwisata.
"Mana mau orang naik kendaraan segitu lama, mana mau orang untuk wisata ke sini, untuk kuliner di sini. Dengan adanya 'double track' jalur ganda, kita buat tidak lebih dari dua jam, hanya sejam 30 menit," katanya.
Selain itu, Budi mengatakan akan meningkatkan kapasitas dengan menambahkan rangkaian kereta yang tadinya hanya enam kereta dalam satu rangkaian menjadi 12 rangkaian.
Dengan demikian, penumpang terangkut bisa terdongkrak dari 3.500 orang per hari menjadi 12.000 orang per hari.
Baca Juga: Kemenhub Bangun Jalur Rel Ganda Kereta Api Lintas Selatan Jawa
Sementara itu, saat ini perjalanan kereta api relasi Bogor-Sukabumi saat ini dilayani oleh KA Pangrango dengan jumlah perjalanan sebanyak 3 kali pulang pergi (PP).
Budi menargetkan jalur ganda sepanjang 38 kilometer bisa beroperasi pada akhir 2019. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pemerintahan Prabowo Genap Setahun, Kemenhub Fokus Konektivitas dan Keselamatan
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Kuras Anggaran Rp4,1 Triliun, WSKT Ungkap Progres Proyek LRT Jakarta Fase 1B
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah