Suara.com - Pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Perhubungan mengupayakan agar tarif KA Bandara Soekarno-Hatta lebih murah atau kurang dari Rp100 ribu.
"Ini tarif KA sedang kita pelajari, kemarin Presiden memang menyatakan mungkin agak terlalu mahal dan kita akan kaji dengan suatu angka yang lebih bersahabat," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menguji coba KA Bandara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (5/12/2017).
Budi menambahkan rencana tarif Rp100 ribu belum final, artinya masih bisa didiskusikan dengan PT Kereta Api Indonesia dan PT Railink selaku operator.
Dia mengatakan saat dalam dua hari ini akan dilakukan kembali uji coba, baik itu untuk menguji jalur maupun penyesuaian dengan jadwal kereta rel listrik.
"Saya minta kepada mereka untuk melakukan finalisasi karena uji coba ini adalah uji coba jakir dan slot. Kita ingin sekali kalau dioperasikan tidak ada masalah serius," katanya.
Dia juga mengatakan uji coba dimungkinkan dengan melibatkan masyarakat sebelum pekan depan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Satu, dua hari ini akan dipakai lebih intensif, supaya minggu depan Pak Presiden bisa meresmikan dan secara masif digunakan pada 1 Januari 2018," katanya.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan uji coba selanjutnya akan dilakukan dengan kecepatan 70 kilometer per jam, sementara saat ini baru 40 kilometer per jam.
"Sekarang masih pelan-pelan diuji coba, kita mengarah ke 70 kilometer per jam," katanya.
Baca Juga: Tarif Kereta Bandara Belum Ditetapkan, Ini Alasannya
Selain itu, pihaknya juga akan menyesuaikan jadwal kereta rel listrik (KRL), terutama di jam-jam sibuk.
"Sebenarnya, KA Bandara ini tidak ada masalah karena sudah diatur, jadwal sudah 'matched', kita perlu coba sebelum tanggal main," katanya.
Nantinya, lanjut dia, KA Bandara juga akan berhenti di tiga stasiun, yaitu Sudirman, Duri dan Batu Ceper.
"Untuk awal operasi kita 40 perjalanan dulu dan 82 yang kita punya, artinya hanya butuh empat atau lima rangkaian kereta, kita sambil terus evaluasi sampai pengoperasian Januari," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Cara Perusahaan BUMN Tingkatkan Keselamatan Industri Maritim
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
Daftar Maskapai RI yang Pakai Airbus A320
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak