Suara.com - Pertumbuhan ekonomi di Indonesia maksimal mencapai 5 persen, sementara setiap 1 persennya hanya mampu menampung 250.000 tenaga kerja di sektor formal. Jika setiap tahun ada 3 juta angkatan kerja baru, dan yang tertampung hanya 1.250.000 tenaga kerja, kemana disalurkannya ke-1.750.000 angkatan kerja lainnya?
Hal inilah yang menurut Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan menjadi pendorong sekitar 400.000 warga Jawa Barat bermigrasi ke luar negeri sebagai tenaga kerja Indonesia.
Padahal, kata Netty, masih ada peluang untuk memberdayakan potensi diri bahkan masyarakat lain, yakni melalui industri kreatif. Meski diakuinya bahwa resiko saling salip cukup tinggi, namun masih ada peluang bertahan melalui event pameran seperti yang diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia.
Untuk kelima kalinya, ASEPHI menggelar pameran bertajuk Pelangi Nusantara di Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh, nomor 66, Bandung.
Ketua Badan Pengurus Daerah ASEPHI Jawa Barat Hedi Yamasari mengungkapkan pameran ini bertujuan untuk membangkitkan semangat para pengrajin dan pelaku usaha industri kreatif. Terbukti sukses, awal pameran ini hanya memiliki 44 stand, sementara kali ini jumlahnya melonjak hingga 111 stand.
"Dulu di PVJ (Mall Parisj Van Java Bandung) hanya 44 peserta saja, tapi sekarang ada 111 stand dari berbagai daerah," kata Hedi. "Karya kita tidak kalah dari karya luar (negeri). Jangan patah semangat," kata dia.
Kerja ASEPHI ini menuai pujian dari Netty. Ia menilai ASEPHI berani menunjukkan daya saingnya diantara produk-produk ternama dari luar negeri.
Selain itu, ASEPHI juga terus menjaga mutu dan kualitas wahidnya, sehingga dengan tegas Netty berujar, ia akan mulai swadesi menjadikan penggunaan produk lokal dalam negeri sebagai lifestyle-nya yang baru.
"Sejak saya diundang pertama kali di pameran Pelangi Nusantara ke-3 di PVJ, pertama tujuan mereka ingin meningkatkan daya saing, makanya berani pameran di PVJ padahal disitu ada banyak brand-brand ternama dari luar, tapi berani menampilkan produk lokal. Kedua, saya perhatikan selalu saja ada yang baru, menarik dan lebih baikndi pameran Pelangi Nusantara ini," kata Netty.
"Kebanggaan kita menggunakan (produk lokal) itu harus dibuktikan, mulai dari atas (kepala) sampai bawah (kaki), dari ruang tamu sampai ruang tidur. Jadikanlah produk-produk kreatif ini menjadi our lifestyle. Bring the new lifestyle into your home," kata dia.
Menjadikan produk lokal, khususnya produk asal Jabar, sebagai lifestyle baru tidak hanya mensejahterakan pengrajin dalam negeri, tetapi juga berdampak positif pada serapan tenaga kerja.
Mengingat janji politik gubernur-wakil gubernur untuk menyiapkan dua juta lapangan kerja, Netty mengungkapkan bahwa hingga hari ini sudah tercapai 1.821.655 lapangan kerja.
Netty yakin dalam kurun waktu beberapa bulan lagi target dua juta akan tercapai melalui strategi program wirausaha baru dan pengoptimalan pengrajin di industri kreatif.
Tag
Berita Terkait
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru
-
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia
-
Bahas Aset Negara, Dedi Mulyadi Sambangi KPK
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap