Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani hari ini menggelar rapat evaluasi dengan beberapa Menteri cabinet Kerja Jokowi-JK untuk membahas tentang penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai 2018.
Hasil evaluasi tersebut, Puan mengklaim penyaluran Bantuan Pangan Nontunai sudah mencapai 86 persen di 44 kota dengan penerima 1,2 juta Keluarga Penerima Manfaat dengan angka kepuasan penerima mencapai 90 persen.
“Dengan pencapaian seperti itu kami sedang mempertimbangkan dan mengkaji untuk bisa memperluas BPNT ke depan yang akan didistribusikan dengan penambahan 24 kabupaten-kota," kata Puan dalam konferensi persnya di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).
Dengan hasil yang diklaim signifikan tersebut, Puan bersama dengan beberapa menteri kabinet kerja yang hadir memutuskan untuk mengkaji perluasan ke 24 kabupaten kota penerima BNPT, di antaranya Aceh, Solok, Bengkulu, Pangkal Pinang, dan Tanjung Pinang.
Wilayah yang dipilih sudah memiliki infrastruktur teknologi dan memiliki e-warong. Di mana satu e-warong harus bisa menjangkau 250 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Untuk BPNT saat ini, KPM hanya akan menerima dalam bentuk beras dan telur saja. Mengingat kedua komoditas pangan tersebut yang memiliki peran sangat penting untuk perbaikan gizi masyarakat.
Rencananya, penambahan penerima BPNT ini bisa dilakukan pada April mendatang. Hanya saja, pemerintah masih mengkaji urgensi untuk melakukannya pada bulan depan.
"Tentu kalau perluasan, kami nyatakan siap. Tapi kan perlu lagi dilihat daerahnya siap atau tidak, bagaimana kesiapan agen penyalurnya, apakah bank juga siap. Harus samakan persepsi terlebih dulu. Tapi kalau siap, kami siap untuk perluasan bulan depan," ujarnya.
Puan perubahan skema BPNT ini bisa menurunkan tingkat kemiskinan dari angka per September 2017 sebesar 10,12 persen mendekati angka 10 persen seperti target pemerintah.
Baca Juga: Rizal Ramli Bandingkan Harga Beras di Era Gus Dur dan Sekarang
"Selain itu yang terpenting adalah tingkat inklusi keuangan bisa meningkat. Ini yang kami harapkan dari BPNT," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW