Suara.com - Badan Pusat Statistik kini tengah menyiapkan teknologi baru terkait metodologi yang bernama Kerangka Sampel Area (KSA). Teknologi ini merupakan hasil kerja sama BPS dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Nantinya metodologi ini digunakan untuk melakukan perbaikan data terhadap produksi beras secara nasional.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suharyanto dalam acara MoU antar Bulog dan BPS Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, Serta Pengembangan Data dan Informasi Statistik di Bidang Pangan bertempat di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2018).
“Saat ini BPS sedang melakukan perbaikan data untuk produksi beras dengan menggunakan sebuah metodologi yang namanya Kerangka Sampel Area (KSA) bekerjasama dengan BPPT. Dimana kita menggunakan peta dan teknologi terkini. Harapannya ketika dirilis bisa dijadikan acuan teman-teman di Bulog,” kata Suharyanto.
Secara terpisah, Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, selama ini Bulog menggunakan metode ubinan yang bekerjasama dengan Kementerian Pertanian. Namun kini, untuk mendapatkan data yang lebih akurat, pihaknya menggandeng BPS dan BPPT untuk menggunakan metode terbaru KSA ini.
“Sebelumnya kami kerja sama dengan Kementan menggunakan metode ubinan. Sekarang kita pakai peta-peta. Kali ini kerjasama dengan BPS dan BPPT. Metode baru, Kerangka sampel area (KSA), bertujuan untuk memperbaiki data produksi padi,” ujar Djarot.
Mengenai sistem kerja metode baru ini, pihak Bulog nantinya akan mendata sebanyak 192 ribu daerah setiap bulannya. Kemudian dari jumlah daerah tersebut, ada petugas yang akan mengecek secara langsung berdasarkan peta dan koordinat untuk mengambil gambar dan melaporkan status lahan yang dipantaunya tersebut.
“Kita laksanakan di semua provinsi yang ada, sekitar 192.000 daerah setiap bulan. Metode ini nantinya dengan menggunakan peta, jadi petugas harus datang langsung kesana mengunakan HP untuk motret, kalau dia tidak datang dia gak bisa ambil foto, di hpnya sudah di seting,” tutur Djarot menjelaskan metode yang dimaksud.
“Peta dasarnya dari BIG, LAPAN dan BPPT. Kalau datang kesana berarti sedang ditanami atau sedang panen atau sedang puso seperti itu, jadi foto 192.000 itu nantinya akurat. Kami menargetkan pelaksanaan bisa selesai bulan Agustus 2018 dimulai bulan Januari kemarin,” kata Djarot. (Priscilla Trisna)
Berita Terkait
-
Bukan ke Luar Negeri, Kini Orang RI Rela 'Tumpah Ruah' Wisata di Dalam Negeri, Ini Alasannya!
-
Pemerintah Pede Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp35 Triliun Meski Daya Beli Lesu
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Perum Bulog Pastikan Kualitas Stok Beras Nasional Tetap Terjaga
-
Temui Pendemo, Rieke Diah Pitaloka dan Andre Rosiade Bawa Kabar Baik soal BPJS serta Stok Beras
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual
-
Mayoritas Terus Merugi, Belasan BUMN Asuransi Akan Dipangkas dan Disisakan 3 Saja
-
Hana Bank Mulai Serius Garap UMKM
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Janji Pangkas Waktu Pembayaran Kompensasi ke BUMN, Purbaya: Jangan Rugi Terus!
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa