Suara.com - Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) akan menggelar Konferensi Regional Teknik Jalan ke-14 (KRTJ 14) di Jakarta pada 16-19 April 2018. KRTJ ke-14 kali ini mengambil tema 'Jalan, Mobilitas, Keberlanjutan'.
Penyelenggaraan KRTJ ini diselenggarakan untuk menengahi masalah keterpaduan sistem transportasi, kelancaran mobilitas, dan sistem logistik nasional yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. "Tema ini sangat relevan dengan masifnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah saat ini," kata Ketua Umum HPJI, Hediyanto W Husaini, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Hediyanto menjelaskan bahwa Indonesia kini memiliki jalan nasional sepanjang sekitar 46 ribu kilometer. Sementara total jalan yang ada di Indonesia itu panjangnya lebih dari 400 ribu kilometer.
Menurutnya, pembangunan jalan ini tidak hanya sekedar proyek infrastruktur semata. Pembangunan infrastruktur berupa jalan memiliki manfaat untuk pertumbuhan ekonomi negara.
Hediyanto menganggap, persoalan pembiayaan infrastruktur yang selama ini sering jadi pembicaraan karena besaran utang oleh negara merupakan suatu hal yang patut dilakukan.
"Kita membangun jalan tidak hanya dibiayai oleh uang yang ada di kita, tapi juga dengan potensi kita ke depan. Sehingga ada masa konsesi panjang, sebagai salah satu potensi kita membayar ke depan," jelas Hediyanto.
Ia berharap ajang KRTJ tahun ini dapat dimanfaatkan pada ahli dan praktisi pembangunan jalan di Indonesia. Khususnya sejalan dengan akselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia. "Dimana mereka dapat berdiskusi dan mempelajari atau mengupdate teknologi terkini modernisasi pembangunan jalan serta pengembangan jalan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi," tutupnya.
KRTJ-14 akan dihadiri oleh 1000 peserta yang terdiri dari para anggota HPJI, kalangan pemerintah, akademisi, dan praktisi. Sebelum even ini digelar, HPJI juga menyelenggarakan Pra Konferensi, berupa Seminar Nasional HPJI bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI), dan HPJI Gathering bersama Menteri PUPR pada 13 April 2018 di Kampus UI Depok.
Berita Terkait
-
Mahfud MD Desak Penegakan Hukum Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Solusi Investor "Get Lost", AHY Buka Kantor Fasilitasi Proyek Infrastruktur (IPFO)
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Kuras Anggaran Rp4,1 Triliun, WSKT Ungkap Progres Proyek LRT Jakarta Fase 1B
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur