Bisnis / Makro
Senin, 15 September 2025 | 18:36 WIB
Waskita Karya membangun Indonesia hingga wilayah timur. (Dok: Waskita Karya)

Suara.com - Selama puluhan tahun, pembangunan di Indonesia kerap kali terpusat di Pulau Jawa. Namun kini, wajah Indonesia mulai berubah. Pembangunan antara wilayah barat dan timur perlahan terus diwujudkan lewat strategi pembangunan yang lebih inklusif dan menyeluruh. Pemerintah bersama BUMN dan swasta mulai mendorong pembangunan ke wilayah timur Indonesia.

Pemerataan Pembangunan sampai Papua
Komitmen pemerataan pembangunan ini terlihat dari berbagai proyek besar yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Di Papua, misalnya, pembangunan infrastruktur bukan lagi sekadar wacana. Kota Sorong kini memiliki pusat perbelanjaan modern yang tengah dibangun. Pembangunan mal ini menjadi simbol bahwa pertumbuhan ekonomi tak hanya terjadi di kotakota besar di Jawa, tetapi juga mulai terasa di kawasan timur Indonesia.

Proyek Strategis Nasional (PSN) juga berkembang hingga wilayah Papua, mulai dari pembangunan kantor Majelis Rakyat Papua serta kantor Gubernur Papua Selatan. Keduanya merupakan fasilitas pemerintahan yang sangat penting bagi pelayanan publik di tingkat lokal. Beton Precast seperti Square Pile menjadi elemen krusial dalam pembangunan gedunggedung tersebut. Pembangunan PSN tersebut membutuhkan material yang dikirimkan dengan tepat waktu dan namun tetap menjaga kualitas terbaiknya.

Pembangunan fasilitas kilang Pertamina di Sorong menjadi salah satu proyek strategis nasional yang ditopang oleh produk-produk beton berkualitas. Kilang ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi nasional, khususnya di kawasan timur. Pentingnya pembangunan di Timur sebagai bagian dari pemerataan dan kemajuan ekonomi ini juga didukung dengan pengadaan serta kelengkapan infrastruktur. Termasuk pembangunan fisik yang membutuhkan beton berkualitas serta pengiriman yang baik.

Tak hanya Papua, Kalimantan pun menjadi salah satu wilayah yang kini menjadi pusat pembangunan. Pemindahan ibu kota negara ke wilayah ini tentu membawa dampak luas terhadap pembangunan infrastruktur, termasuk jalan, gedung pemerintahan, hingga tempat ibadah. Di Ibu Kota Nusantara (IKN), kawasan Gereja Basilika Santo Fransiskus Xaverius. Ini menunjukkan bahwa pembangunan IKN tidak hanya berorientasi pada gedung pemerintahan, tetapi juga memperhatikan kebutuhan spiritual masyarakatnya.

Untuk itu dibutuhkan pabrikpabrik manufaktur beton yang tersebar di Indonesia, Baik precast plant, maupun batching plant. Antara lain PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) sebagai salah satu pemain penting yang konsisten mendukung percepatan pembangunan infrastruktur, terutama di kawasan timur. Lewat berbagai proyek yang telah dijalankan dan sedang berlangsung, WSBP tidak hanya membangun beton, tetapi juga membangun harapan dan konektivitas antarwilayah.

Papua menyumbang sekitar 20% dari total proyek infrastruktur timur yang ditangani PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Angka ini mencerminkan fokus perusahaan untuk ikut membangun kawasan yang selama ini tertinggal secara infrastruktur. Dukungan terhadap Papua bukan hanya dalam bentuk produk beton, tetapi juga dalam menciptakan lapangan kerja lokal serta transfer pengetahuan kepada mitra setempat. WSBP juga menyuplai beton pracetak untuk proyek penggantian Jembatan Sei Tayap I dan IV di Kalimantan Tengah.

Proyek ini penting karena menjadi jalur vital untuk logistik dan transportasi masyarakat lokal. Keberhasilan menyuplai material untuk proyek ini menunjukkan kesiapan WSBP dalam mendukung pembangunan infrastruktur di kawasan yang jauh dari pusat produksi. Jawa Timur juga tak luput dari perhatian. Di Surabaya, pembangunan Hotel Patra menjadi salah satu proyek yang menunjukkan keterlibatan WSBP di wilayah ini.

Beton precast yang dipasok WSBP menjadi elemen penting dalam pembangunan hotel yang ditargetkan menjadi ikon baru perhotelan di kota tersebut. Dengan penyelesaian tahap pertama yang sukses, WSBP bahkan dipercaya untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Secara umum, sekitar 80% dari portofolio proyek WSBP di kawasan timur tahun ini berasal dari pembangunan jalan tol Probolinggo–Banyuwangi (Proban).

Baca Juga: Fokus Ciptakan Komunikasi Publik yang Transparan dan Informatif, Waskita Karya Kembali Raih Penghargaan PRIA 2025

Proyek ini sangat penting dalam membuka akses dari ujung timur Pulau Jawa menuju wilayah Indonesia bagian timur lainnya. Pembangunan tol Proban bukan hanya mempercepat arus logistik dan mobilitas, tetapi juga meningkatkan potensi ekonomi lokal yang selama ini terhambat oleh keterbatasan infrastruktur.

Batching Plant WSBP Tersebar di Wilayah Strategis
Yang membuat semua ini mungkin adalah keberadaan unit produksi dan batching plant milik WSBP yang tersebar di wilayah strategis. Unit-unit ini memungkinkan perusahaan mengirim produk secara efisien ke berbagai lokasi proyek, termasuk ke daerah terpencil. Keberadaan batching plant untuk readymix juga mempercepat proses konstruksi karena beton bisa langsung diproduksi di lokasi atau dekat dengan lokasi proyek.

Tak kalah penting adalah penguatan jaringan penjualan di wilayah timur. Strategi ini memungkinkan WSBP merespons permintaan dengan lebih cepat dan fleksibel. Dalam konteks pembangunan infrastruktur yang membutuhkan kecepatan dan presisi, fleksibilitas menjadi kunci.

Itung Prasaja, Direktur Operasi WSBP menyatakan bahwa perusahaan akan terus berperan aktif dalam mendukung pembangunan di seluruh Indonesia, termasuk kawasan timur.

“WSBP bukan hanya membangun struktur fisik, tapi kami juga berkomitmen menjadi bagian dari pemerataan pembangunan nasional. Setiap tiang, setiap fondasi yang kami pasang, adalah bagian dari masa depan Indonesia yang lebih merata,” ujarnya.

Pernyataan itu merefleksikan misi besar perusahaan yang tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga menjadi bagian dari solusi terhadap ketimpangan pembangunan nasional.

Dalam situasi di mana wilayah timur masih menghadapi banyak tantangan infrastruktur, keberadaan mitra konstruksi yang memiliki kapabilitas nasional seperti WSBP menjadi sangat krusial. Jika dilihat secara menyeluruh, proyek-proyek infrastruktur di kawasan timur yang didukung oleh WSBP tidak hanya mempercepat konektivitas dan distribusi barang, tetapi juga membuka akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Jalan yang dibangun memungkinkan anak-anak di Papua mencapai sekolah lebih cepat. Gedung pemerintah yang kokoh memudahkan warga mengurus administrasi tanpa harus menempuh perjalanan panjang. Gereja dan tempat ibadah lain yang dibangun dengan beton WSBP memberikan ruang spiritual yang layak bagi masyarakat lokal. Semua ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan bukan hanya milik kota besar, tapi juga milik mereka yang tinggal di ujung timur Indonesia.

Dan ketika infrastruktur mulai menyentuh wilayah-wilayah tersebut, yang terjadi bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan transformasi sosial dan ekonomi yang menyeluruh. Perjalanan untuk mewujudkan Indonesia yang merata memang tidak mudah. Namun dengan kolaborasi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, langkah menuju ke sana semakin jelas.

Kehadiran WSBP dalam berbagai proyek di kawasan timur membuktikan bahwa pembangunan tidak lagi hanya berlangsung di satu titik, tetapi mulai menjalar ke seluruh pelosok negeri. Dan ketika tiang-tiang beton itu berdiri tegak di atas tanah Papua, Kalimantan, dan Jawa Timur, yang dibangun bukan hanya gedung atau jalan, tetapi juga rasa keadilan dan semangat untuk terus maju bersama. ***

Load More