Suara.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah yang menambah jatah libur bersama pada saat Hari Raya Idul Fitri 2018. Pasalnya, hal tersebut mengganggu kegiatan dunia usaha.
“Menganggu ya pasti, ganggu produktivitas dunia usaha. Karena mau enggak mau pabrik harus libur, lalu kami akan terhambat dengan pasokan dan pengiriman logistik,” kata Hariyadi saat dihubungi Suara.com, Kamis (19/4/2018).
Selain produktivitas, pengusaha juga akan kesulitan dalam pembiayaan. Dimana bank-bank nasional akan tutup pada hari tersebut, hal ini membuat pengusaha menjadi kesulitan untuk menjalankan usahanya.
“Gimana mau jalan kalau banknya tutup. Ditambah lagi, kalau untuk barang ekspor, kalau semua tutup bagaimana kita mau kerja. Kan cuti bersama. Libur semua. Mengurangi produktivitas, dan kita sudah banyak libur. Padahal tanggal merahnya juga banyak,” ujarnya.
Lebih lanjut Hariyadi juga mengkritisi alasan pemerintah dalam memberikan tambahan cuti bersama dengan alasan mengurangi kepadatan arus mudik Lebaran. Namun, menurutnya, kepadatan mudik pasti akan terjadi walaupun cuti bersama ditambah.
"Percaya deh, mau liburnya dibikin sampai 10 hari pun, tetap saja nanti kendaraan akan membludak juga. Itu kan sudah memang sering terjadi setiap tahunnya,” katanya.
Seperti diketahui, pemerintah resmi menambah cuti bersama Lebaran 2018 sebanyak tiga hari. Penambahan cuti bersama itu secara otomatis menambah banyak hari libur pada 2018.
Penambahan cuti bersama diberikan dua hari sebelum Lebaran, yaitu 11 dan 12 Juni 2018, serta satu hari setelah Lebaran, yaitu pada 20 Juni 2018. Total cuti bersama adalah tujuh hari, yaitu 11, 12, 13, 14, 18, 19, dan 20 Juni 2018.
Baca Juga: Banyak Libur Nasional, Apakah Berdampak ke Dunia Usaha?
Berita Terkait
-
Pengusaha Sebut 3 Sektor yang Bisa Jadi Andalan Ekonomi RI di Masa Depan
-
Pengusaha Ungkap Ternyata Ada Industri yang Sulit Rekrut Tenaga Kerja RI
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rencana Kenaikan UMP, APINDO: Harus Berkeadilan!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen