Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) menjajaki kerja sama dengan Monash University. Hal ini dilakukannya dalam kunjungan kerjanya ke Australia, Sabtu (21/4/2018).
Acara ini dihadiri oleh Konsul Jenderal RI di Victoria dan Tasmania Spica Tutuhatunewa dan Professor of Management and Director of Engagement at Monash Business School, Edward Buckingham. Selain itu juga hadir The Engagement Coordinator of The Australia-Indonesia Centre, Perwakilan dari Australia Indonesia Youth Assosiation (AIYA), Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia(PPIA).
“Kemendes PDTT akan menjajaki kerja sama dengan Monash University, karena Edward Buckingham, Profesor of Management and Director of Engagement at Monash Business School mempelajari Desa di Indonesia,” kata Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo di Melbourne, Minggu (22/4/2018).
Sebagaimana diketahui, Eko melakukan kunjungan kerja ke Melbourne, Australia untuk menjadi pembicara di Monash University dalam acara ‘AUSTRALIA INDONESIA BUSINESS FORUM (AIBF 2018)’ yang mengangkat tema “Breaking Barriers Discovery My Courage.” Dalam kesempatan itu, Eko memberikan motivasi kepada para pelajar Indonesia agar sukses dan mengajak kembali ke Indonesia.
“Masih banyak potensi desa yang perlu digali dan dikembangkan,” katanya.
Penjajakan kerjasama dengan Monash University dilakukan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pembangunan desa. Sebelumnya, kerjasama dengan lingkungan kampus juga telah dilakukan Eko dengan sejumlah perguruan tinggi di dalam negeri.
Eko menambahkan bahwa Kemendes PDTT sudah memiliki forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides). Dimana salah satu tugasnya adalah menyeleksi pendamping desa dan melakukan KKN Tematik.
Sejauh ini, proses perekrutan pendamping desa yang melibatkan provinsi juga telah menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi. Bukan hanya menyeleksi, tapi juga bisa memanfaatkan tenaga-tenaga dari universitas untuk menjadi pendamping desa.
Sedangkan untuk program KKN Tematik, Pertides pada tahun lalu telah mengirimkan lebih dari 75 ribu untuk melakukan KKN tematik diberbagai daerah diseluruh Indonesia untuk membantu membuat jembatan, saluran irigasi, administrasi desa dan lain-lain.
“Dengan adanya peran dari Pertides diharapkan dapat mengubah status desa sangat tertinggal atau tertinggal menjadi desa berkembang, mengubah desa berkembang menjadi desa mandiri,” tuturnya.
Selain itu, Eko mengatakan bahwa Kemendes PDTT juga berupaya merangkul para alumni perguruan tinggi agar terlibat dalam membangun desa.
“Pemerintah saat ini tengah membangun infrastruktur yang sangat massif di seluruh Indonesia. Seperti pembangunan jalan tol, jembatan, saluran irigasi, bendungan dan pembangunan fisik liannya. Sedangkan pembangunan itu membutuhkan tenaga siap pakai seperti dari jurusan teknik ," kata Eko.
Dalam hal ini, dia menuturkan jika Kemendes PDTT siap memfasilitasi sejumlah perusahaan dan perbankkan baik BUMN maupun swasta untuk dapat menyerap tenaga alumni dari sejumlah perguruan tinggi yang memiliki keahlian terutama dalam membangun desa.
“Dengan adanya sejumlah peluang yang ada, mudah-mudahan mereka bisa langsung menangkap peluang itu. Kita akan bantu menjembatani dengan dunia usaha supaya keahlian para alumni bisa langsung diserap,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Alarm Merah RAPBN 2026, DPD RI Protes Keras Anggaran Daerah Dipangkas
-
Prabowo Targetkan 100 Sekolah Rakyat Baru Tiap Tahun, Jangkauan Diperluas
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
-
DPR Soroti Efektivitas Dana Desa, Pertanyakan Jumlah Kades Dipenjara dan Biaya Politik Miliaran
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu
-
3 Jenis BBM Shell Ini Masih Langka di Seluruh SPBU