Suara.com - PT PLN (Persero) hingga saat ini sudah menandatangani proyek kerja sama pengadaan listrik 32.000 mega watt (MW).
"Untuk 19.000 MW di antaranya masih dalam masa konstruksi, sedangkan 13.000 MW di antaranya masih 'financial closing' (penyelesaian pembiayaan, red)," kata Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir di Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (28/4/2018).
Ia mengatakan untuk proses pengerjaan 19.000 MW tersebut hingga saat ini sudah mencapai sekitar 50 persen.
"Bahkan pemesanan mesin dari pabrikan sudah jalan. Kontrak untuk EPC sudah selesai dilakukan," katanya.
Kontrak EPC sendiri yaitu pelimpahan tanggung jawab atas kegiatan perancangan atau desain atau "engineering", pengadaan material dan peralatan atau "procurement", dan pelaksanaan konstruksi atau "construction" kepada kontraktor.
Ia mengatakan 32.000 MW ini nantinya akan dibangun merata di seluruh daerah di Indonesia, di antaranya Batang, Bojonegoro, Cilacap, dan Semarang.
"Untuk daerah di luar Jawa juga banyak, saat ini sudah dalam pembangunan," katanya.
Mengenai target pemerintah 35.000 MW hingga tahun 2019, dikatakannya, hal itu akan disesuaikan dengan permintaan konsumen.
"Begitu ada permintaan maka langsung kami sesuaikan ke sistem karena kalau 35.000 MW ini selesai maka pembeli tidak ada," katanya.
Sementara itu, mengenai rasio elektrifikasi listrik di Indonesia, dikatakannya, hingga saat ini sudah mencapai sekitar 93 persen. Menurut dia, angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2014 yang masih 83 persen.
"Kenaikannya sekitar 10 persen, target kami hingga tahun 2019 rasio elektrifikasi di Indonesia paling tidak mencapai 97 persen," katanya.
Mengenai daerah yang rasio elektrifikasinya masih rendah salah satunya di Indonesia Bagian Timur.
"Kalau di kota-kota besar sudah aman, Indonesia Timur yang masih menjadi PR kami," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Terobosan Energi Hijau: Pertamina Jadi Pelopor SAF di Asia Tenggara dengan Minyak Jelantah
-
Kenapa Ade Armando Jadi Komisaris PLN Nusantara Power?
-
Semprot Bos PLN, Menteri Bahlil ke Prabowo: Saya Kelihatan Hitam karena Petromaks
-
Di COP29 Azerbaijan, PLN Paparkan Berbagai Inisiatif dan Strategi Pembiayaan Transisi Energi
-
CEO Climate Talks: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan hingga Tahun 2040
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera