Suara.com - Publik baru-baru ini dikejutkan dengan adanya rekaman percakapan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir yang diduga terkait fee proyek.
Dalam hal ini, baik Rini maupun Sofyan, keduanya masih enggan membeberkannya secara gamblang terkait rekaman tersebut.
Meski demikian, belum lama ini Sekretaris Menteri BUMN, Imam Apriyanto Putro, melalui rilis resminya telah membenarkan adanya percakapan antara Menteri Rini Soemarno dan Sofyan Basir.
Namun dalam rilis resminya, tidak dijelaskan siapa sosok yang disebut-sebut "Pak Ari". Selain itu, jika didengarkan kembali rekaman tersebut, ada juga sosok "kakak saya yang satunya" yang disebut Rini kepada Sofyan. Berikut petikannya.
"Menurut saya banyak yang nerusin, cuma saya bilang sama kakak saya yang satunya, biasanya kalau dia sudah nggak mau ngomong, saya ngomong sama yang satunya supaya nyambung ke sana gitu kan," ucap Rini.
"Betul, betul." Sofyan menanggapi.
Menanggapi hal tersebut, peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra el Talattov menuturkan, dalam rekaman percakapan yang beredar sangat kental aroma kepentingan keluarga Soemarno.
"Pak Sofyan nyebut nama Pak Ari, sangat kental sekali conflict of interest nya," kata Abra saat dihubungi, Rabu (2/5/2018).
Senada dengan Abra, Ubaidillah Amin seorang intelektual muda Nahdlatul Ulama mengatakan, kepentingan keluarga yang ada di proyek BUMN justru akan mengganggu kinerja BUMN bahkan kredibilitas Presiden Joko Widodo, terlebih perusahaan BUMN adalah salah satu penyumbang pendapatan terbesar negara.
Baca Juga: Rekaman Rini dan Bos PLN Apakah Akan Ganggu Aliran Investasi?
"Jelas-jelas ini membawa kepentingan keluarga, ke dalam proyek negara. Sebagai pembantu Presiden, sebaiknya Bu Rini mundur saja," tutur Ubaidillah.
Berita Terkait
-
Dorong Pengembangan Energi Hijau, Pemda Bengkulu Dukung PLN Kembangan PLTP Hululais & Kepahiang
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Infrastruktur Rampung, Pasokan Listrik 30 Juta VA Siap Genjot Produksi Tambang Emas di Gorontalo
-
Resmi Meluncur: Electricity Connect 2025, Kolaborasi untuk Energi Tangguh dan Berdaulat
-
HAPUA Council Meeting ke-41 di Labuan Bajo Jadi Tonggak Penguatan Kolaborasi Energi Bersih ASEAN
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna