Suara.com - Gubenur Jawa Barat Ahmad Heryawan memuji kinerja Bank Jabar Banten (BJB) yang mampu menjadi bank terbesar di Indonesia pada kategori bank Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"BJB saat ini menjadi bank terbesar se-Indonesia untuk kategori bank daerah, dan kategori bank nasional menjadi yang ke-12 di Indonesia," ujar Ahmad Heryawan dalam sambutanya di acara rangkaian HUT BJB ke-57 di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/5/2018).
Pencapaian signifikan memang ditunjukan BJB dalam urusan lonjakan aset. Menurut Ahmad, pada 2008 lalu aset bank milik masyarakat Jabar dan Banten itu hanya di kisaran Rp 28 triliun saja.
"Kita bangga akan perkembangan bank BJB, pada tahun 2008 lalu aset bank BJB hanya Rp 28 triliun, tapi pada tahun 2017 asetnya jadi Rp 110 triliun, ini pencapaian yang positif ya," jelasnya.
Bank BJB berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja berkualitas pada triwulan pertama tahun 2018. Aset bank BJB menyentuh Rp 110,8 triliun atau tumbuh sebesar 13 persen year on year. Adapun untuk net interest income yang tumbuh sebesar 3,6 persen yoy menjadi Rp 1,4 triliun. Selain itu, fee based income bank BJB pun tumbuh sebesar 54,3 persen.
Kontribusi positif itu sukses membawa laba sebelum cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp 658 miliar, naik 11,6 persen yoy. Adapun laba bersih bank BJB tercatat sebesar Rp 454 miliar.
"Pada sisi pendanaan, bank bjb berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan demi memahami masyarakat Indonesia dengan didukung pengembangan IT yang baik," kata Direktur Utama bank BJB, Ahmad Irfan.
Menurutnya, upaya pengembangan pelayanan berbasis digital bertujuan agar dapat mempermudah transaksi nasabah sekaligus menjadi salah satu strategi bank BJB dalam meningkatkan dana pihak ketiga (DPK).
Pada triwulan pertama tahun 2018, bank bjb berhasil mencatatkan DPK senilai Rp 87 triliun atau tumbuh 11,3 persen yoy. Catatan tersebut berada di atas pertumbuhan DPK industri perbankan pada Februari 2018 yang sebesar 8,44 persen.
Baca Juga: Sektor Ini Jadi Andalan Penjualan Mitsubishi Fuso di Jawa Barat
Secara garis besar, bank bjb berhasil melakukan efisiensi bisnis sepanjang triwulan pertama 2018. Hal tersebut dapat terlihat dari cost to income ratio yang mengalami penurunan dari 68,9 persen pada triwulan pertama 2017 menjadi 62,7 persen di tahun 2018. (Aminuddin)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
6 Perumahan Subsidi Murah di Depok, Harga Mulai 140 Jutaan
-
Banyak Wisatawan Asing, Harga Tanah di Negara Ini Mencapai Rp 5,2 Miliar per Meter
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Hati-hati QRIS Bodong, Modus Ini Dipakai Pelaku
-
Bukti Nyata Kekuatan Emas: Investasi Sejak Tahun 1987, dari Ratusan Ribu Jadi Puluhan Juta Rupiah
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen