Suara.com - Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memperkirakan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona hijau pasca ledakkan bom yang terjadi di Surabaya pada Minggu (13/5/2018).
“Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 5.927-5.948 dan resisten 5.968-5.987,” kata Reza di Jakarta, Senin (14/5/2018).
Reza mengatakan, penguatan tersebut lantaran adanya kenaikan daya beli seiring imbas pergerakan bursa saham regional hingga kembali terapresiasinya laju Rupiah.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau untuk tetap mewaspadai adanya sentimen-sentimen negatif yang bisa membuat IHSG mengalami pelemahan.
“Kewaspadaan tetap harus dilakukan, jangan sampai sentimen negatif membuat IHSG melemah,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengimbau, kepada seluruh investor di pasar modal untuk tidak terpengaruh serangan teror bom yang terjadi di tiga lokasi di Surabaya.
“Kepada seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal,” kata Tito.
Dirinya juga mengimbau, agar investor dan seluruh pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan dan tetap optimistis terhadap stabilitas keamanan nasional.
Secara fundamental, ia menyampaikan, perusahaan tercatat yang tergabung dalam indeks LQ45 menunjukkan kinerja yang solid dengan rata-rata pendapatan meningkat sebesar 15,96 persen dan laba bersih meningkat 11,68 persen pada kuartal pertama 2018 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bom Meledak di Surabaya, Bali Khawatir Kunjungan Wisatawan Turun
Tito menambahkan, kondisi pasar juga cukup stabil yang ditunjukkan dengan likuiditas transaksi yang tinggi dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp 8,87 triliun atau meningkat sebesar 16,7 persen dibandingkan 2017 dan frekuensi harian sebesar 387.000 atau meningkat sebesar 23,7 persen dibandingkan 2017.
Ia mengemukakan, pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016 lalu tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal.
Tag
Berita Terkait
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Citibank Pastikan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2025 Tetap Solid
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed
-
Rencana Kenaikan UMP, APINDO: Harus Berkeadilan!
-
Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
-
Cara Dapat BLT Kesra Rp900 Ribu: Syarat, Penerima, Cara Daftar dan Jadwal Cair
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Jamin Keaslian Data! Peruri Dorong Hilirisasi Ijazah Digital