Suara.com - Beberapa waktu lalu, tas plastik alternatif berbahan dasar ubi telah populer di Indonesia. Utamanya sebagai pembungkus lapis kedua pada makanan yang sudah dimasukkan dalam wadah untuk layanan take-away.
Kini, tas plastik alternatif ubi ini menyasar pasar ekspor di salah satu Negara Teluk. Demikian dilaporkan Antara, bahwa Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya (Pur) Muhammad Basri Sidehabi menyaksikan penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) produk tas plastik alternatif berbahan dasar ubi.
Boy Dharmawan, Minister Counsellor KBRI Doha, Qatar menjelaskan bahwa MoU ini berlaku untuk Sain Bags, yaitu joint venture antara PT Saesha Global Trading (Indonesia) dan Enchanted Garden (Oman), dengan Aal Imran Trading, distributor eksklusif Sain Bags di Qatar. Yaitu pihak yang siap memasarkan tas pengganti plastik karya anak negeri dengan teknologi Indonesia.
Selain dipasarkan di Qatar, produk tas plastik alternatif ini juga bakal dimasukkan ke negara-negara Teluk lainnya.
"Tas ini, 100 persen produk organik Indonesia dan dibuat dari tanaman singkong. Aman bagi lingkungan, termasuk bila dimakan satwa, serta luruh setelah 180 hari," jelas
Husain Baomar, Chairman Sain Bags.
Sementara Mohammed Maher Dauleh, perwakilan Aal Imran Trading menambahkan bahwa produk ini bakal membantu kondisi lingkungan hidup di Qatar.
"Sudah jutaan tas plastik digunakan di Qatar, salah satu toko swalayan bisa mengonsumsi sekitar lima juta kantong plastik per tahun," imbuh S. Shafiuddin, managing partner Sain Bags.
Di sisi lain, seperti disebutkan oleh Boy Dharmawan, kebutuhan Qatar sebelum terjadi Krisis Teluk, sekitar 90 persen kebutuhan impornya dipasok melalui beberapa tetangga, seperti Saudi Arabia, Persatuan Emirat Arab serta Bahrain.
Dengan terjadinya isolasi, Qatar mencari pemasok baru untuk berbagai produk yang membuka peluang bagi para pelaku usaha Indonesia di negara itu. Termasuk tas plastik alternatif berbahan dasar ubi ini, serta Koperasi Warga Indonesia di Qatar (KWIQ) Supermarket.
Baca Juga: MU Ditaklukkan Bayern Munich di Laga Terakhirnya di Pramusim
Swalayan yang diresmikan pertengahan Juni 2017 lalu merupakan bagian dari koperasi milik komunitas diaspora Indonesia, dan Kartini Sarsilaningsih, Ketua Swalayan KWIQ menyatakan pihaknya telah mengisi pasar dengan menjual produk makanan dan minuman, termasuk buah-buahan serta sayuran dari Indonesia yang didistribusikan ke berbagai pasar di Qatar. Antara
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina
-
ESDM Mulai Pasok 16.000 LPG 3 Kg ke Banda Aceh
-
Profil PT Mayawana Persada, Deforestasi Hutan dan Pemiliknya yang Misterius
-
Mendag Lepas Ekspor Senilai Rp 978 Miliar dari 8 Provinsi
-
Modal Inti Superbank (SUPA) Tembus Rp8 Triliun, Naik Kelas ke KBMI 2