Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan laju perekonomian Indonesia pada 2019 diperkirakan masih dibayangi oleh kebijakan-kebijakan Amerika Serikat (AS).
Dia menerangkan, sejak 2017 hingga 2018, Bank Sentral AS sudah beberapa kali menaikkan tingkat suku bunga. Bahkan pada beberapa kuartal terakhir, The Fed menaikkan suku bunga hingga 175 basis poin.
"AS melakukan normalisasi kebijakan moneter. Implikasi kebijakan moneter AS itu berdampak secara global karena dolar AS merupakan mata uang seluruh dunia," ujar Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/9/2018).
Selain itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, kebijakan perdagangan AS juga ikut mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya pengenaan tarif impor yang tinggi kepada Cina.
"Pertumbuhan, ekonomi AS pada 2018 juga paling kuat dengan outlook 2,9 persen. Zona eropa diperkirakan akan sedikit menurun 2,2 persen. Sementara pertumbuhan seluruh dunia di 2018 masih diperkirakan 3,9 persen," tutur dia.
Atas dasar itu, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2019 berada di kisaran 5,3 persen.
"Kami masih menggunakan pertumbuhan 5,3 persen dengan komposisi konsumsi rumah tangga di atas 5,1 persen, konsumsi pemerintah di 5,4 persen. Investasi tumbuh di 7 persen, ekspor 6,3 persen melemah dari tahun 2017, impor 7,1 persen," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
AgenBRILink LQQ, Wujud Nyata Inklusi Keuangan BRI di Bengkulu Utara
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
DPR Kaji Ulang Status Pejabat BUMN, Bakal Kembali Jadi Penyelenggara Negara?
-
Kementerian BUMN Akan Jadi Badan Penyelenggara BUMN
-
Viral Proyek Yve Habitat Mangkrak Bikin Geram Konsumen, Pengembang Buka Suara
-
Dunia Pekerjaan Makin Canggih Tapi Lulusan Ilmu Komputer Banyak Menganggur, Apa Penyebabnya?
-
Buruh Girang Menkeu Purbaya Pertimbangkan Penurunan Cukai Hasil Tembakau
-
Wamen Nezar Ungkap 4 Fokus dalam Peta Jalan Pengembangan AI di Indonesia
-
Heboh RDN Dibobol, SIPF Pastikan Investor Punya Jaring Pengaman
-
Pemerintah Andalkan AI Jadi Mesin Ekonomi Baru Indonesia