Sri Mulyani kemudian mengajak siswa bermain peran (role play) mengenai bagaimana Menkeu membagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan (Menkes), Menteri Sosial (Mensos), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PU-PERA).
“Kita bermain peran seperti ini sebetulnya ini adalah cerita semua negara di dunia. Ada yang miskin, ada yang kaya, kebutuhannya banyak sekali. Maka Menkeu mengumpulkan uang dari pajak, pajak tidak boleh dikorupsi uangnya, dijaga karena ini uang rakyat. Masing-masing Menteri harus menjalankan tugas yang sama penting. Namun, dalam mengurus negara pasti ada prioritas mana yang terpenting dari yang penting-penting itu,” jelas Sri Mulyani.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Mardiasmo mengajar di Kelas VI-A SD Kenari 08. Mardiasmo menjelaskan mengenai tugas-tugas Kemenkeu salah satunya di sektor pendidikan dengan analogi Kemenkeu sebagai bendahara kelas agar mudah dipahami oleh siswa-siswi.
Sebagai informasi, Kemenkeu Mengajar 3 merupakan bagian dari gerakan serentak dari Sabang hingga Merauke bersama 3.562 relawan lainnya yang terdiri atas pejabat dan pelaksana dari sebelas unit eselon 1 Kemenkeu di 34 Propinsi 67 Kota/Kabupaten 174 SD dan menyentuh 58.799 siswa.
Panitia tidak memungut biaya apapun pada sekolah dan pegawai yang mengikuti Kemenkeu Mengajar ini serta pegawai juga tidak akan mendapatkan pembayaran, baik honor maupun Surat Perjalanan Dinas (SPD). Biaya yang ditimbulkan atas penyelenggaran kegiatan ini tidak dibebankan pada APBN (Non-APBN).
Para relawan meyakini bahwa masa depan Indonesia yang lebih baik adalah imbalan yang pantas dalam upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa seperti Kemenkeu Mengajar ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna