Suara.com - Pengembangan pariwisata di Banyuwangi, Jawa Timur, menunjukan hasil membanggakan. Seluruh unsur utama pariwisata, yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas, digarap maksimal.
Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu kini makin menjadi rujukan wisata baru di Indonesia.
Pesatnya perkembangan pariwisata Banyuwangi tidak lepas dari komitmen kuat Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Sejak menjabat sebagai bupati pada 2010, Azwa berhasil mendandani Banyuwangi habis-habisan.
Istimewanya, pembangunan yang dilakukannya tak serta merta meluruhkan nilai budaya dan kearifan lokal Banyuwangi. Masyarakat justru didorong untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan pariwisata, sehingga mereka tidak hanya jadi penonton, tapi juga ikut menikmati berkah ekonomi.
"Kami semua sepakat, jika pariwisata menjadi payung pembangunan daerah. Sengaja kami dorong masyarakat untuk terlibat penuh, tidak hanya sebatas menjadi penonton. Banyak festival di Banyuwangi yang berbasis adat, lahir dari dan muncul dari inisiatif masyarakat. Pemerintah hanya sebagai fasilitator. Jadilah festival spektakuler yang mendatangkan ribuan orang, menggerakkan ekonomi rakyat secara langsung," katanya.
Dengan konsep partisipasi tersebut, tumpuan pariwisata di Banyuwangi ada di masyarakat desa. Dengan demikian, Banyuwangi intens menggerakkan wisata berbasis desa yang sekaligus menjadi alat pemerataan pembangunan.
"Kami berangkat bareng dari nol. Misalnya cara bakar ikan yang baik, warung-warung kami latih. Kami latih warga yang buka homestay, bagaimana penataan toilet, bagaimana melipat seprei. Bahkan ada kursus bahasa asing gratis untuk sekitar 3 ribu warga desa tiap tahunnya. Susah, tapi ya harus dilakukan untuk membuat pengembangan pariwisata ini berakar di masyarakat," kata bupati muda yang banyak meraih penghargaan ini.
Revitalisasi sektor transportasi udara pun tak luput dari perhatian. Pengembangan transportasi udara menjadi salah satu kunci mendorong kemajuan daerah, dengan mendorong Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional.
Konsep pembangunan bandaranya pun cukup unik, dengan tetap mengedepankan keselarasan dengan lingkungan.
Baca Juga: 20 Ribu Santri Siap Ramaikan Festival Santri 2018 di Banyuwangi
Kini Bandara Banyuwangi menjadi green airport pertama di Indonesia. Jumlah pergerakan penumpangnya pun semakin positif.
Pada 2011, jumlah penumpang baru tercatat 7.826 orang per tahun, lalu melonjak lebih dari 2.300 persen, menjadi 188.949 orang pada 2017.
“Ini first green airport di Indonesia, dibangun dengan APBD. Kalau APBN bisa mencapai Rp 300 miliar, dengan APBD cuma Rp 75 miliar," katanya.
Kemampuan pengembangan pariwisata akan menimbulkan multiplier effect. Perkembangan pariwisata akan sejalan dengan pertumbuhan fasilitas pendukung pada konsep pariwisata.
Dengan pesatnya pertumbuhan pariwisata, maka kemunculan penginapan dan beberapa fasilitas pendukung lainnya bisa membawa pemasukan bagi pemda setempat.
Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dimana pada 2016, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi sebesar 6,01 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari provinsi Jawa Timur dan nasional.
Berita Terkait
-
Lumajang Tetapkan Status Darurat Bencana Usai Erupsi Gunung Semeru
-
Tebing Longsor Menimpa Rumah dan Kendaraan di Ponorogo
-
Berkaca dari Erupsi Semeru, Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan saat Gunung Api Meletus
-
Jejak Erupsi Gunung Semeru Sejak 1818, Letusan Terbaru Tahan 178 Pendaki di Ranu Kumbolo
-
Anggota DPR: Kasus Pertalite Campur Air di Jawa Timur Cuma Isu Medsos
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025