Suara.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, program Biodiesel B20 sudah tepat diterapkan pemerintah guna mengurangi volume impor minyak fan gas.
Namun, Dody mengakui program B20 Biodiesel tersebut sementara ini belum besar berpengaruh terhadap sumbangan sektor migas pada produk domestik bruto (PDB).
"Ini baru separoh jalan, kita belum bisa melihat pengaruhnya secara utuh. Sementara paling tidak, bisa memperbaiki 0,1 persen atau paling banter 0,2 persen dari PDB,” kata Doddy dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi Nasional, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/11/2018).
Ia menjelaskan, pemerintahan Presiden Jokowi telah merilis program b20 alias pendistribusian bahan bakar minyak biodiesel B20 sejak bulan September 2018.
Penyaluran BBM jenis itu dilakukan pada sektor subsidi (public service obligation/PSO) maupun nonsubsidi (non-PSO).
Tujuannya, kata dia, mengurangi impor minyak sekaligus meningkatkan harga dan penyerapan minyak sawit di pasar domestik.
Pemerintah mengklaim, penggunaan biodiesel B20 mampu menghemat USD 5 miliar hingga USD 6 miliar pengeluaran negara untuk impor migas per tahun.
”Kekinian, program itu sudah berdampak pada penurunan persentase impor migas meski baru sebesar 20 persen. Kalau nanti bisa dimaksimalkan, pengurangan impor migas bisa mencapai 80 persen,” klaimnya.
Untuk diketahui, Program B20 biodiesel merupakan kewajiban mencampur 20 persen biodiesel sawit pada setiap minyak diesel (solar) yang dijual.
Baca Juga: Anak Pertama Lahir Prematur, Anak Selanjutnya Berisiko Sama?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya