Suara.com - Alvin Lie, pengamat penerbangan, mengkritik terobosan maskapai Garuda Indonesia yang menyajikan pertunjukan musik akustik di dalam pesawat saat mengudara.
Ia menuturkan, mengadakan pertunjukan musik itu sebenarnya tidak baru-baru amat. Sebab, sebelumnya, Garuda Indonesia juga pernah membuat terobosan serupa untuk kepentingan strategi pemasaran.
Misalnya, kata dia, Garuda Indonesia pernah berinovasi mengadakan pelayanan juru masak yang meracik makanan dalam pesawat alias chef on board.
Selain itu, Garuda Indonesia juga pernah mengadakan peragaan busana di dalam pesawat yang sedang mengudara.
”Tapi soal pertunjukan musik ini, apakah semua penumpang bakal menikmatinya? Apa aliran musik yang ditampilkan bisa dipastikan disukai semua penumpang?” tutur Alvin Lie, Jumat (11/1/2019).
Garuda Indonesia, kata Alvin, seharusnya menyadari kebutuhan penumpang beragam, termasuk soal selera musik.
Ia mencontohkan, terdapat layar televisi kecil yang disediakan di bangku-bangku penumpang. Tapi tak semua penumpang menggunakannya.
"GIA harus memahami kebutuhan penumpang beragam. Mungkin ada yang sedang berduka, sebagian mungkin ingin manfaatkan waktu terbang untuk istirahat atau tidur. Sebagian lagi sambil menggarap pekerjaan,” tuturnya.
Sementara dari segi bisnis, anggota Ombudsman RI itu juga meragukan pertunjukan musik bisa mendongkrak naik pendapatan GIA.
Baca Juga: Gemasnya Nikita Mirzani terhadap Mantan Suami, Sajad Ukra
Oktober 2018, kata Alvin, GIA hanya menjual tiket ekonomi kelas Y. Karenanya, ia menilai pertunjukan musik tak meningkatkan nilai keterhabisan tiket pesawat tapi justru menambah biaya operasional.
"Mengingat sejak Oktober 2018 GA hanya menjual tiket ekonomi kategori tertinggi (Y Class), pertunjukan musik ini tidak meningkatkan nilai tiket GA. Tapi pasti menambah biaya operasional.”
Alvin juga memperingatkan GIA untuk memahami prinsip dasar calon penumpang memilih maskapai penerbangan.
Menurutnya, calon penumpang selalu mempertimbangkan aspek ketepatan waktu, pelayanan, kenyamanan, reputasi, serta keamanan untuk memilih maskapai.
"Sedangkan aspek hiburan dan menu makanan, hanya menjadi pertimbangan untuk penerbangan dengan durasi lebih dari tiga jam," kata Alvin.
Untuk diketahui, Maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengeluarkan terobosan baru dalam memberikan pengalaman penerbangan kepada para penumpangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group