Suara.com - Meskipun memiliki penghasilan terbilang cukup besar, ternyata sebuah data menyatakan bahwa masyarakat di Amerika Serikat (AS) lebih senang menyewa rumah dibandingkan membelinya. Hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat di Indonesia yang sulit untuk membeli rumah lantaran penghasilan minim sementara harga rumah terus melambung.
Kecenderungan warga AS untuk menyewa rumah itu didasarkan dari hasil analisa sebuah situs pencarian apartemen RentCafe, menggunakan data dari Biro Sensus. Dalam laporan ini disebutkan: jumlah rumah tangga AS yang berpenghasilan setidaknya 150 ribu dolar AS atau sekitar Rp 2,1 miliar per tahun memilih untuk menyewa daripada membeli rumah, atau meningkat 175 persen antara 2007 dan 2017.
Pusat bisnis dan teknologi seperti di kota San Francisco dan Seattle memiliki jumlah orang kaya yang menyewa rumah terbanyak.
"Dengan meningkatnya harga rumah, sepertinya hal ini adalah keputusan lebih baik yang bisa diverifikasi untuk menyewa lebih lama," kata Ciuntu.
"Mengingat bahwa di kota San Francisco, misalnya dengan anggaran 200 ribu dolar AS Anda hanya membeli lahan sebesar 260 meter persegi, bisa dimengerti mengapa para penerima pendapatan teratas menyewa secara serius untuk mencoba (hunian), sebelum memutuskan apakah akan berinvestasi di properti ini atau tidak," ujarnya.
Bahkan, baik di kota San Francisco maupun New York, jumah orang kaya yang menyewa rumah melebihi jumlah orang kaya membeli (pemilik) rumah. Penyewa berpenghasilan tinggi di New York City, jumlahnya mencapai sekitar 250 ribu lebih banyak daripada di tempat lain di Negara Paman Sam.
Menyewa terbukti menjadi pilihan lebih fleksibel bagi mereka yang menikmati gaya hidup dinamis dan kaya. Dari sudut pandang lebih milenial, ini bukan lagi solusi singkat sebelum menetap, melainkan dunia "kemungkinan" yang menarik," imbuhnya.
Namun, antusiasme dalam menyewa rumah ini tidak berarti bahwa orang-orang kaya yang berpenghasilan tinggi, menolak kepemilikan rumah, menurut Ciuntu.
Antara 2007 dan 2017, Chicago menambah jumlah orang kaya yang memiliki rumah 9.800 orang lebih banyak daripada penyewa rumah berpenghasilan tinggi. Sementara di kota Seattle, jumlah orang kaya yang membeli rumah 13.400 orang lebih banyak dari penyewa, sementara di Denver pembeli properti mencapai hampir 18 ribu lebih banyak dibandingkan para penyewa rumah.
Baca Juga: Ahok Ucapkan Selamat Imlek untuk Hendropriyono, Sinyal Gabung PKPI?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
BUMI Jadi Incaran Asing, Bukukan Net Buy Terbesar Ketiga di BEI Sepekan Terakhir
-
Harga Perak Mulai 'Dingin' Setelah Penguatan Berturut-turut
-
Perbaikan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi Diperpanjang Sepekan, Cek Rutenya
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda