Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta masyarakat tidak membicarakan soal untung rugi terkait keberadaan Light Rail Transit (LRT) Palembang yang saat ini mendapat sorotan serius.
Terlebih, pascaoperasi terbuka untuk masyarakat umum, LRT Palembang mengalami kerugian Rp 9 Miliar per bulan.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan pendapatan LRT Palembang yang hanya mencapai Rp 1 miliar per bulannya.
Menurutnya, LRT Palembang masih mendapatkan subsidi sebesar Rp 123 miliar per tahunnya.
Budi menegaskan, konsep angkutan massal di seluruh dunia tak lepas dari subsidi pemerintah ketika beroperasi.
Diapun mencontohkan negara Singapura yang telah menggelontorkan jutaan dolar Singapura untuk subsidi angkutan massal di kota mereka.
"Jadi begini, kita tidak usah ngomong untung rugi. Tapi secara umum, angkutan ini, adalah angkutan untuk masyarakat dan bersubsidi," kata Menhub Budi Karya Sumadi saat menghadiri acara sosialisasi "Payo Naik LRT" di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (11/2/2019).
Budi menjelaskan, subsidi angkutan massal di Jakarta pun disubsidi Rp 1,2 triliun per tahun. Sehingga masyarakat hanya dikenakan tarif Rp 3.000-Rp 5.000.
Untuk di Palembang, tarif LRT hanya dikenakan Rp 5.000 untuk non bandara. Sedangkan, memasuki kawasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II masyarakat dikenakan Rp 10.000.
Baca Juga: Ini Pesan Marc Marquez Bagi Para Pebalap Indonesia
Ia menegaskan, subsidi LRT Palembang bisa ditarik jika telah mendapatkan keuntungan.
Akan tetapi, jika masih mengalami kerugian, pemerintah pusat masih tetap memberikan subsidi agar masyarakat tak dibebankan dengan biaya yang mahal.
"Sewaktu-waktu bisa ditarik (subsidi), seperti Jakarta, masih belum mampu jadi tetap disubsidi. Di Singapura juga puluhan tahun masih subsidi. Biaya subsidi masih ditanggung pemerintah pusat," ujarnya.
Menhub menilai LRT Palembang bisa meraup keuntungan jika tarif yang dikenakan dipatok Rp 15.000 -20.000. Namun, tetap melihat kondisi keuangan masyarakat.
"Sebenarnya dengan adanya angkutan ini (LRT) kota tidak macet, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pendapatan daerah," pungkas Menhub Budi Karya Sumadi.
Kontributor : Andhiko Tungga Alam
Berita Terkait
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
BTN Sudah Salurkan 129.687 KPR Subsidi
-
Dituding Bahlil Salah Baca Data Subsidi LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Cara Lihatnya yang Beda
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Bahlil: Permen Minerba akan Prioritaskan UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta
-
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global