Suara.com - Suhartoyo warga Dusun Ngepung, Desa Berat Wetan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Simpedes diduga menjadi korban penipuan, uang tabungannya terkuras sebanyak Rp 65 juta.
Awalnya, Suhartoyo mendapatkan pesan singkat yang dikirimkan seseorang yang mengaku dari pihak BRI menjanjikan bonus pulsa sebesar Rp 500 ribu.
Untuk mendapatkan bonus pulsa tersebut, Suhartoyo harus terlebih dahulu mendatangi ATM terdekat untuk melakukan proses transaksi.
Entah apa yang terjadi, tabungan Suhartoyo justru hanya tinggal Rp 2.071.187. Padahal, sebelumnya saldo Suhartoyo masih ada sekitar Rp 67.071.187.
Kemudian Suhartoyo pun mendatangi Agen BRI Ngepung, Desa Berat Wetan, Kecamatan Gedeg.
Ia membawa kartu ATM dan buku tabungannya untuk mengecek saldo yang ada di tabungannya. Dari rekening koran diketahui jika tabungan Suhartoyo telah terkuras Rp 65 juta dengan empat kali penarikan.
Penarikan pertama sebesar Rp 10 juta, kedua sebesar Rp 40 juta, ketiga sebesar Rp 10 juta dan yang terakhir sebesar Rp 5 juta.
Jangka waktu penarikan berselang tak sampai 20 menit. Ada dua nama yang melakukan penarikan, yakni Yuli dan Nurfitria.
Terkait kasus ini, Kantor Cabang BRI Mojokerto belum bisa dikonfirmasi.
Baca Juga: Kesal Kartu Tertelan, 2 Lelaki Ini Nekat Hancurkan Mesin ATM
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Ade Warokka mengatakan, belum ada laporan terkait dugaan penipuan yang dialami nasabah BRI.
“Belum ada laporan terkait kasus itu, saya juga sudah cek ke jajaran Polsek Gedeg. Disana juga belum ada laporan soal kasus ini,” ungkapnya, Selasa (12/3/2019).
Menurut Ade, seharusnya korban melapor ke pihak kepolisian bila merasa menjadi korban penipuan.
Menurutnya, pihak bank mempunyai aturan sendiri. Namun semua kembali ke korban karena korban punya hak untuk melapor jika memang sudah menjadi korban.
“Harusnya ada laporan atau delik aduan dari nasabah. Terserah korban juga, bila tak melapor tak masalah. Perihal polisi internal yang dimiliki bank saya tidak paham, itu aturan perbankan sendiri atau otoritas perbankan. Tetapi nasabah punya hak untuk melaporkan kalau merasa tertipu,” tegasnya.
Berita ini sebelumnya dimuat Beritajatim.com jaringan Suara.com dengan judul berita "Tabungan Warga Terkuras Rp65 juta, Polisi Belum Terima Laporan"
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
Terkini
-
Bank Aladin Syariah Investasi di Pendidikan, Guyur Dana Beasiswa
-
Satu Direktur Bank Woori Finance Indonesia Tiba-tiba Mundur
-
LMS 2025: Infrastruktur Bendungan dan Pengadaan Pangan Jadi Dua Sisi Mata Uang Tak Terpisahkan
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Pemerintah Jamin Masyarakat 3T Raih Akses Listrik 24 Jam di 2026
-
Rencana DMO Emas, IMA Ingatkan Pemerintah: Jangan Abaikan Harga Pasar dan Fluktuasi Global!
-
Lewat Akselerasi Ekspor Digital di TEI 2025, Bank Mandiri Perkuat Peran Mitra Strategis Pemerintah
-
Pencairan BPNT Tahap Akhir 2025: Cek Status Penerima Bantuan Oktober 2025
-
Transformasi Tanpa Kehilangan Arah: Kolaborasi Jadi Cara Baru Bisnis Bertahan di Era Digital
-
Rupiah Dibuka Perkasa Lawan Dolar AS, Didorong Sentimen Ini