Suara.com - Guna mendukung tumbuh dan berkembangnya koperasi di Indonesia seperti di negara-negara lain, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM), menciptakan regulasi yang memberi kemudahan dalam menjalankan usaha bagi perkoperasian Indonesia. Hal ini dikemukakan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop dan UKM), Puspayoga dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-45 Kospin Jasa di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (16/3/2019).
"Pemerintah membuka peluang sebesar-besarnya bagi koperasi, agar bisa besar seperti di negara lain," katanya.
RAT tersebut juga dihadiri Wali Kota Pekalongan, Saelany Mahfudz dan sejumlah pengurus koperasi dari Forum Komunikasi Besar Indonesia. Puspayoga mengemukakan, sejumlah negara seperti Selandia Baru, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea, menjadikan koperasi masuk dalam jajaran perusahaan terbesar di negaranya.
Ia minta koperasi-koperasi memberi masukan kepada pemerintah terkait hal-hal yang diperlukan untuk menyusun regulasi terbaikbagi koperasi.
"Jangan lagi koperasi kecil-kecil terus. Koperasi sama dengan PT, harus bisa besar. Tetapi, besarnya koperasi adalah bersama-sama dengan anggota, " kata Menkop.
Ia menegaskan dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan koperasi sudah dilakukan sejak awal pemerintahan 2014. Hal itu terlihat dari naiknya PDB koperasi dari 1,71 persen pada 2014 menjadi 4,48 persen pada 2017.
Presiden Jokowi, pada Hari Koperasi 2018, juga telah menegaskan bahwa koperasi harus besar.
"Pemerintah hadir dalam memberi regulasi untuk memudahkan koperasi menjalankan usahanya dan dapat berkembang seperti di negara lain, " kata Puspayoga.
Ia mengatakan, Kospin Jasa menjadi salah satu contoh koperasi yang berhasil menjadi besar. Kospin Jasa juga telah menjadi tiga koperasi besar di Indonesia yang menyalurkan KUR.
Baca Juga: Kemenkop dan UKM Dorong Ekonomi Kreatif Generasi Milenial
Ini berarti Kospin Jasa sudah setara bank, karena penyalur KUR harus memenuhi Sistem Layanan Informasi Keuangan dari OJK.
Hadapi Tantangan
Di tempat terpisah, Ketua Pengurus Kospin Jasa Andi Arslan Djunaid, mengatakan sepanjang tahun 2018, Kospin jasa menghadapi banyak tantangan, yang terkait dengan merosotnya nilai rupiah.
Faktor-faktor tersebut membuat kinerja keuangan Kospin Jasa tahun buku 2018 tidak mencapai target, walau tetap mengalami pertumbuhan.
Pada layanan konvensional, aset tumbuh 4,12 persen dari Rp 6,4 triliun, naik menjadi Rp 6,69 triliun. Pinjaman tumbuh 0,8 persen dari Rp 3,91 triliun tahun 2017, menjadi Rp 3,94 triliun.
Kinerja layanan syariah terdiri dari aset mencapai Rp 1,61 triliun naik 4,81 persen dari Rp 1,53 triliun tahun 2017. Simpanan tahun 2018 mencapai Rp 1,56 triliun, naik dari Rp 1,489 triliun tahun 2017 atau tumbuh 4,9 persen.
Pembiayaan tumbuh 5,36 persen dari Rp 1,51 triliun menjadi Rp 1,59 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
Histori Respon Pasar Pasca Reshuffle Menteri Keuangan: Disiplin Fiskal dan Sentimen
-
Tinggalkan Logistik Konvensional, JBL Mulai Transisi Gunakan Truk Listrik
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu: Itu Suara Sebagian Kecil Rakyat
-
Menkeu Baru: Sukar Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tahun Ini, Pak Presiden
-
Menkeu Purbaya Punya Kekayaan Rp 39 Miliar, Koleksi 4 Mobil Mewah
-
BPJS Kesehatan Boyong Golden Trophy 2025, GRC Jadi Kunci Layanan
-
Saham Emiten Rokok Terbang Tinggi saat Perbankan Ambruk: Efek Sri Mulyani Diganti?
-
Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram! Ini 5 Fakta di Balik Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
-
Purbaya: Tidak Terlalu Sulit Memperbaiki Ekonomi yang Lambat
-
Waspada! Rupiah Besok Diramal Merosot Setelah Reshuffle Kabinet