Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini mengunjungi Pangkalpinang, Bangka Belitung. Di Pulau Bangka tersebut Presiden Jokowi membagikan sertifikat tanah kepada masyarakat Bangka dan meresmikan terminal baru Bandara Depati Amir.
Usai meresmikan terminal baru Bandara Depati Amir, Jokowi berharap dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke pulau yang memiliki pesona alam berupa pantai yang memiliki keindahan yang mempesona.
"Kita harus mendahului pertumbuhan penumpang yang tumbuh sangat baik di Provinsi Bangka Belitung ini. Dan kita harapkan dengan siapnya sarana terminal di Bandara Depati Amir ini wisatawan akan semakin banyak," kata Presiden Jokowi.
Namun, harapan Presiden Jokowi sepertinya akan terhalang oleh mahalnya harga tiket pesawat tujuan Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Halim (47) penyewa rental mobil yang terbiasa mengantar wisatawan untuk berkunjung ke destinasi-destinasi wisata di Pulau Bangka mulai mengeluhkan turunnya jumlah kunjungan.
"Tiket tadinya hanya Rp 300 ribuan Lion, sekarang paling murah Rp 800 ribuan, bisa dicek di Traveloka, mungkin karena mahal jadi orang malas datang," kata Halim.
Jika dihitung, kenaikan harga tiket dari Jakarta-Pangkalpinang yang tadinya hanya Rp 300.000 menjadi Rp 800.000, artinya kenaikannya mencapai 166 persen.
Selain supir travel wisata, Susan (28) warga Muntok Bangka Barat juga mengeluhkan hal yang sama. Dirinya mengaku tak habis fikir dengan mahalnya harga tiket saat ini.
"Padahal bukan high season, biasanya pulang kampung setahun bisa 3 kali, sekarang sudah lebih setahun enggak pulang," keluhnya.
Baca Juga: Tiket Pesawat Mahal, Lion dan Garuda Diduga Biang Keroknya
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, semakin tinggi penguasaan pasar oleh Lion Air Group dan Garuda Indonesia Group di industri transportasi penerbangan, maka kedua maskapai terbesar tersebut pun bisa bebas menentukan penjualan harga tiketnya.
Adapun tingkat penguasaan pasar industri transportasi penerbangan yang dikuasai oleh dua maskapai tersebut mencapai 96 persen.
"Saat menaikan dan menurunkan harga tiket, mereka bisa bersepakat. Diduga ada kartel antara keduanya," katanya.
Nailul menduga, pihak Lion dan Garuda bersepakat untuk bersama-sama menaikan harga tiket hingga mengorbankan masyarakat umum sebagai pengguna.
"Permasalahan utama ya dugaan kartel dua grup besar, Garuda Indonesia dan Lion Grup," tegasnya.
Melihat hal tersebut, jika kondisi itu terus berlangsung, maka bukan hal yang tidak mungkin industri pariwisata di Bangka Belitung akan meredup.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Menegakkan Prinsip Islamic Finance dalam Pengelolaan Zakat dan Wakaf
-
Mahendra Siregar Heran Ada Pergadaian Ilegal di Dekat Kantor OJK
-
Waspada! OJK Blokir 2.422 Nomor Kontak Debt Collector dan 22.993 Nomor Penipu
-
CBRE Punya Hubungan dengan Emiten RAJA? Ini Penjelasan dan Klarifikasinya
-
Cermati Fintech Group dan Privy Gelar Sesi Edukasi Finansial Mengenai Kebebasan Keuangan
-
Inovasi dan Teknologi Jadi Kunci Kebangkitan Industri MICE Indonesia
-
Inovasi Digital Program PNM Mekaar Raih Penghargaan di IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
Pasar Kripto Anklok Parah, Bitcoin Diprediksi Rebound Pasca Guncangan Tarif AS-China
-
Inflasi Naik, Biaya Pendidikan Makin Mahal
-
IHSG Merah di Awal Sesi, Analis Prediksi Bearish di Tengah Ketegangan AS-China