Suara.com - Maskapai Garuda Indonesia telah mengirim surat kepada Boeing untuk membatalkan pembelian 49 unit pesawat Boeing 737 Max 8 setelah dua kecelakaan menimpa dua pesawat terbaru itu dalam kurang dari lima bulan terakhir.
Garuda, seperti dilansir New York Times, mengatakan telah mengirim surat kepada Boeing pada 14 Maret lalu. Dalam surat itu Garuda menyatakan keinginannya untuk membatalkan pembelian 49 unit Boeing 737 Max 8.
Meski demikian Garuda mengakui bahwa sukar membatalkan perjanjian jual-beli itu, karena kontraknya telah diteken.
"Meneruskan pemesanan (Boeing 737) Max tidak akan bermanfaat bagi Garuda," kata juru bicara Garuda, Ikhsan Rosan.
"Penumpang kami, secara psikologis, sudah tak percaya terbang bersama Max. Mereka sering bertanya saat akan memesan tiket, jenis pesawat apa yang akan mereka tumpangi," lanjut dia.
Rosan mengatakan bahwa petinggi Garuda akan bertemu dengan bos-bos Boeing di Jakarta pada Kamis pekan depan (28/3/2019) untuk membahas masalah tersebut.
"Semuanya masih harus dibicarakan," jelas Rosan sembari menambahkan bahwa ada kemungkinan Garuda masih mengubah pesanannya ke model pesawat Boeing yang lain.
Garuda telah menerima satu dari 50 Boeing 737 Max 8 yang dipesan pada 2014 silam. Pesanan itu totalnya bernilai 4,9 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 69 triliun.
Selain itu, beber AFP, Garuda juga disebut sedang berdiskusi dengan Boeing untuk mengembalikan pesawat Boeing 737 Max 8 yang kini sudah dioperasikannya. Sejauh ini Garuda sudah membayar 26 juta dolar AS (sekitar Rp 367 miliar) kepada Boeing.
Boeing sendiri belum memberikan komentar terkait rencana Garuda tersebut.
Sejauh ini Garuda adalah maskapai penerbangan pertama di dunia yang secara resmi mengatakan ingin membatalkan pemesanan Boeing 737 Max setelah insiden jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines di Addis Ababa pada 10 Maret 2019 lalu.
Berita Terkait
-
Erick Thohir Serahkan Urusan Merger Garuda Indonesia-Pelita Air ke Danantara
-
Fokus Bisnis Migas, Pertamina Mau Lepas Pelita Air dan Dimerger Garuda Indonesia
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Garuda Putar Lagu Daerah Sumut di Pesawat
-
Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Jay Idzes Sampaikan Kabar Duka
-
Penyebab Meninggalnya Ariel di Laga Timnas Indonesia vs Lebanon
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan